Diterjang Banjir, Jembatan Penghubung Dua Desa Terputus
Kamis, 26 November 2020 - 08:47 WIB
REMBANG - Hujan deras Rabu sore (25/11/2020) mengakibatkan jembatan penghubung antara Dusun Bagel Desa Mondoteko dengan Dusun Gundi Desa Kedungrejo, Kecamatan Rembang Kota, Jawa Tengah terputus.
Hal itu disebabkan kondisi saluran di bawah jembatan terlalu kecil. Padahal arus air sangat besar dan kuat, sehingga menggerus jalan di kanan kiri jembatan tersebut. Lama kelamaan, jembatan terdorong dan akhirnya memutus jalan.
Padahal ruas jalan itu setiap hari ramai lalu lalang masyarakat yang melintas. Putusnya jalan mengakibatkan aktivitas warga terganggu, karena sama sekali tidak bisa dilewati, meski berjalan kaki sekalipun.(Baca juga: Merapi Berstatus Siaga, Jumlah Pengungsi di Magelang Terus Bertambah )
Kamis pagi (26 November 2020) misalnya. Ahmad Sidiq, warga Dusun Gundi Desa Kedungrejo terlihat memanggul sepeda milik isteri dan seorang wanita tetangganya, yang akan berangkat kerja. Ahmad pelan-pelan menyusuri pematang sawah di sebelah timur jalan putus.
Ahmad mengungkapkan terpaksa tetap lewat jalur tersebut, karena kalau memutar ke jalur lain, jaraknya terlalu jauh. “Ya terpaksa saya panggul sepedanya, kalau lewat Dusun Mbesi Desa Kedungrejo, terlalu jauh, “ungkapnya.
Beberapa tahun lalu, jalan yang putus itu sudah pernah longsor, kemudian diperbaiki dan diuruk. Setelah hujan deras Rabu sore, menerima kiriman air sangat besar, sehingga terputus. Ahmad Sidiq berharap nantinya diperbaiki dengan konstruksi lebih kuat.
“Karena air yang masuk sini besar sekali, ya semoga diperbaiki lebih baik lagi dari kemarin, “ imbuh Ahmad.(Baca juga: Awas!!! Ada Ledakan Kasus COVID-19 di Sleman, Sehari Bertambah 121 Orang Positif )
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pramujo membenarkan saluran air terlalu sempit, sehingga tidak mampu menampung besarnya air. “Ini menjadi bagian pendataan kami, untuk bahan laporan kepada pimpinan. Kita akan upayakan jembatan darurat dulu, “ kata Pramujo.
Di tempat lain, akibat cuaca buruk, BPBD juga mencatat adanya tanggul sungai longsor di Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori kemudian banjir di Desa Pengkol dan Desa Babadan Kecamatan Kaliori.
“Air sungai meluap, karena banyak sampah yang menyumbat aliran. Kebanyakan adalah sampah ranting-ranting pohon bambu, sehingga sampai Rabu malam tadi, kita bersama masyarakat berusaha untuk membersihkan, “ pungkasnya.
Hal itu disebabkan kondisi saluran di bawah jembatan terlalu kecil. Padahal arus air sangat besar dan kuat, sehingga menggerus jalan di kanan kiri jembatan tersebut. Lama kelamaan, jembatan terdorong dan akhirnya memutus jalan.
Padahal ruas jalan itu setiap hari ramai lalu lalang masyarakat yang melintas. Putusnya jalan mengakibatkan aktivitas warga terganggu, karena sama sekali tidak bisa dilewati, meski berjalan kaki sekalipun.(Baca juga: Merapi Berstatus Siaga, Jumlah Pengungsi di Magelang Terus Bertambah )
Kamis pagi (26 November 2020) misalnya. Ahmad Sidiq, warga Dusun Gundi Desa Kedungrejo terlihat memanggul sepeda milik isteri dan seorang wanita tetangganya, yang akan berangkat kerja. Ahmad pelan-pelan menyusuri pematang sawah di sebelah timur jalan putus.
Ahmad mengungkapkan terpaksa tetap lewat jalur tersebut, karena kalau memutar ke jalur lain, jaraknya terlalu jauh. “Ya terpaksa saya panggul sepedanya, kalau lewat Dusun Mbesi Desa Kedungrejo, terlalu jauh, “ungkapnya.
Beberapa tahun lalu, jalan yang putus itu sudah pernah longsor, kemudian diperbaiki dan diuruk. Setelah hujan deras Rabu sore, menerima kiriman air sangat besar, sehingga terputus. Ahmad Sidiq berharap nantinya diperbaiki dengan konstruksi lebih kuat.
“Karena air yang masuk sini besar sekali, ya semoga diperbaiki lebih baik lagi dari kemarin, “ imbuh Ahmad.(Baca juga: Awas!!! Ada Ledakan Kasus COVID-19 di Sleman, Sehari Bertambah 121 Orang Positif )
Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Pramujo membenarkan saluran air terlalu sempit, sehingga tidak mampu menampung besarnya air. “Ini menjadi bagian pendataan kami, untuk bahan laporan kepada pimpinan. Kita akan upayakan jembatan darurat dulu, “ kata Pramujo.
Di tempat lain, akibat cuaca buruk, BPBD juga mencatat adanya tanggul sungai longsor di Desa Gunungsari, Kecamatan Kaliori kemudian banjir di Desa Pengkol dan Desa Babadan Kecamatan Kaliori.
“Air sungai meluap, karena banyak sampah yang menyumbat aliran. Kebanyakan adalah sampah ranting-ranting pohon bambu, sehingga sampai Rabu malam tadi, kita bersama masyarakat berusaha untuk membersihkan, “ pungkasnya.
(msd)
tulis komentar anda