Catat, Ini Program yang Jadi Fokus Irman-Zunnun Jika Menangi Pilwalkot Makassar

Rabu, 25 November 2020 - 13:59 WIB
Pasangan Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH mengikuti Debat Publik II, Selasa (24/11/2020) malam. Pasangan ini memaparkan sejumlah programnya jika nanti terpilih. Foto/Dok. SINDOnews
JAKARTA - Persoalan kesempatan kerja menjadi salah satu topik dalam debat Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar . Pertanyaan tersebut dilontarkan panelis pada Debat Publik II kepada pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Makassar, Irman Yasin Limpo - Andi Zunnun Armin NH, Selasa (24/11/2020) malam.

None - sapaan akrab Irman Yasin Limpo menjelaskan ia bersama Andi Zunnun memprogramkan akses kebekerjaan usia produktif atau biasa disebut kaum milenial. Alasannya, karena jumlah kalangan milenial lebih besar 10 tahun kedepan, dibanding usia produktif lainnya. (Baca juga: Penataan Kawasan Perkotaan di Makassar Harus Prioritaskan Mutu dan Keamanan )

"Kemudian, kita dorong kemandirian dan daya saing pelaku ekonomi kecil kita, dengan cara men-downsizing, pendelegasian kewenangan tersebut, sampai ke tingkat RT. Termasuk di dalamnya, upaya-upaya produktif untuk emak-emak dan untuk anak muda, untuk dilatih bagaimana meningkatkan usaha kecilnya agar sesuai dengan minat pasar saat ini," jelasnya.



Mantan Staf Ahli Gubernur Sulsel Bidang Ekonomi dan Keuangan ini mengungkapkan, pihaknya juga mendorong kawasan industri kreatif, supaya terdapat kebekerjaan di kawasan tersebut. Menjadikan Makassar sebagai pusat distribusi regional. Kota Makassar menjadi hub keluar masuknya barang. (Baca juga: Satu Juta DPT Pilkada Belum Rekam E-KTP, Mendagri Ungkap Penyebabnya )

Selain itu, pengembangan klaster berbasis tematik, seperti pariwisata di Kepulauan dan lain-lain yang berwawasan lingkungan. "Dari kelima ini, membuat daya kebekerjaan itu semakin ada untuk masyarakat di Kota Makassar," imbuhnya.

Setelah mendengarkan pemaparan None mengenai program kebekerjaan yang ditawarkan, Fatmawati Rusdi yang mendampingi Moh Ramdhan Pomanto, memberikan tanggapannya. Ia mengunggulkan program training gratis untuk 10.000 warga. Mulai dari anak muda yang baru tamat sekolah dan belum mendapat pekerjaan, hingga ibu-ibu rumah tangga yang mau bekerja menopang ekonomi keluarganya.

Menanggapi pernyataan dari Fatmawati Rusdi, None menjelaskan, pelatihan yang ia programkan di tingkat RT dengan menggunakan dana hibah Rp15 juta-150 juta merupakan keniscayaan untuk meningkatkan kebekerjaan di tingkat RT. Program ini dinilai jauh lebih mumpuni, daripada hanya melatih 10.000 orang. "Itu sedikit sekali Bu Fatma. Kok gi'gili' (pelit) banget sih," sindir None. (Baca juga: KPU Diminta Siapkan Langkah Darurat Penyebaran Covid-19 Usai Pencoblosan )

Menurutnya, yang dibutuhkan saat ini bukan hanya sekedar skill, tetapi juga market atau pasar. "Mereka butuh pasar saat ini. Meskipun kita kasih apa-apa, kalau tidak ada marketnya, percuma. Makanya pelatihan di tingkat RT, produktif, digital marketing itu jadi program utama kita," terangnya.

Ia menambahkan, kebekerjaan yang tidak formil bagi usia produktif juga akan dibuka seluas-luasnya. Termasuk di dalamnya, content creator, yang menjadi lapangan kerja baru di Kota Makassar.
(poe)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content