Asap Setinggi 200 Meter dan Suara Gemuruh Keluar Dari Kawah Gunung Karangetang
Rabu, 25 November 2020 - 00:32 WIB
SITARO - Gunung Api Karangetang , mengeluarkan asap dari kawah dua utara dengan tinggi sekitar 150 meter, dan mengeluarkan suara gemuruh lemah hingga sedang. Visual gunung jelas hingga kabut 0-II. (Baca juga: Berusia 78 Tahun, Adik Kandung Wakil Presiden Try Sutrisno Selesaikan Pendidikan Sarjana )
Petugas pos pengamatan Gunung Api Karangetang , Didi Wahyudi Pernama Putra Bina mengatakan, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan hembusan tercatat berjumlah 16 kali dengan amplitudo 5-26 mm, dengan durasi 20-31 detik. Kegempaan tektonik jauh berjumlah satu kali dengan amplitudo 12 mm, S-P tidak terbaca, serta durasi 70 detik.
"Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5 mm (dominan 0.5 mm)," jelas Didi Wahyudi, Rabu, (25/11/2020). (Baca juga: Ada 'Nikita Mirzani' Berhijab, Ikut Demo Tolak Habib Rizieq di Surabaya )
Kepada masyarakat dan pengunjung direkomendasikan agar tidak mendekati kawah, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara), dan Kawah Utama (selatan), serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km. Dan dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. (Baca juga: Ditemani Istri Setubuhi 2 Anak Gadis Puluhan Kali, Indrajid: Itu Ritual Mengambil Bank Gaib )
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," pungkas Didi
Petugas pos pengamatan Gunung Api Karangetang , Didi Wahyudi Pernama Putra Bina mengatakan, asap kawah bertekanan lemah hingga sedang teramati berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 200 meter di atas puncak kawah.
Aktivitas kegempaan hembusan tercatat berjumlah 16 kali dengan amplitudo 5-26 mm, dengan durasi 20-31 detik. Kegempaan tektonik jauh berjumlah satu kali dengan amplitudo 12 mm, S-P tidak terbaca, serta durasi 70 detik.
"Tremor Menerus (Microtremor) terekam dengan amplitudo 0.5 mm (dominan 0.5 mm)," jelas Didi Wahyudi, Rabu, (25/11/2020). (Baca juga: Ada 'Nikita Mirzani' Berhijab, Ikut Demo Tolak Habib Rizieq di Surabaya )
Kepada masyarakat dan pengunjung direkomendasikan agar tidak mendekati kawah, tidak melakukan pendakian dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya yaitu radius 2.5 km dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara), dan Kawah Utama (selatan), serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah Barat Laut-Utara sejauh 4 km. Dan dari kawah utama sejauh 3 km ke arah barat.
Masyarakat di sekitar Gunung Karangetang dianjurkan agar menyiapkan masker penutup hidung dan mulut, guna mengantisipasi potensi bahaya gangguan saluran pernapasan jika terjadi hujan abu. (Baca juga: Ditemani Istri Setubuhi 2 Anak Gadis Puluhan Kali, Indrajid: Itu Ritual Mengambil Bank Gaib )
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang agar meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," pungkas Didi
(eyt)
tulis komentar anda