Miliki Riwayat Komorbid, Guru SD dan SMP Tetap Mengajar dari Rumah
Senin, 23 November 2020 - 08:28 WIB
SURABAYA - Surat edaran Wali Kota Surabaya nomor: 800/10371/436.7.1/2020 tentang Pengaturan Kerja Para Guru di Kantor tiak berlaku bagi mereka yang memiliki komorbid atau penyakit kronis bawaan. Para guru yang memiliki riwayat berbagai penyakit bisa mendapatkan dispensasi untuk tetap mengajar dari rumah.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menuturkan, bagi para guru SD-SMP atau karyawan di sekolah yang memiliki komorbid , pemkot mengimbau untuk tetap melakukan WFH atau kerja dari rumah.
"Di dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya terkait untuk guru masuk semua, itu ada batasan-batasan. Tentunya para guru yang memiliki penyakit bawaan ataupun komorbid itu untuk sementara tetap melaksanakan WFH," kata Febri, Senin (23/11/2020).
Ia melanjutkan, sisi kemanan selama para guru bekerja dari sekolah tetap dijaga keselamatannya. Penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan dengan ketat untuk menjadi kebiasaan baru yang harus diterapkan. (Baca: Guru SMP dan SMA Mulai Masuk Sekolah, Ini Curhatan Mereka).
Bahkan, katanya, Dinas Pendidikan juga sudah menyediakan laman aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS). Di aplikasi tersebut, semua aktivitas baik absen maupun kegiatan belajar mengajar guru di Surabaya tercatat.
"Jadi terpantau semua, seandainya dia ada sakit apa, kemarin sudah di swab terus kemudian hasilnya negatif atau positif di situ juga mereka melakukan input. Jadi memang kesadaran dari guru ini yang sangat dipentingkan untuk bisa tercapainya sekolah tatap muka yang ada di Kota Surabaya," jelasnya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat, Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara menuturkan, bagi para guru SD-SMP atau karyawan di sekolah yang memiliki komorbid , pemkot mengimbau untuk tetap melakukan WFH atau kerja dari rumah.
"Di dalam surat edaran yang dikeluarkan oleh Pemkot Surabaya terkait untuk guru masuk semua, itu ada batasan-batasan. Tentunya para guru yang memiliki penyakit bawaan ataupun komorbid itu untuk sementara tetap melaksanakan WFH," kata Febri, Senin (23/11/2020).
Ia melanjutkan, sisi kemanan selama para guru bekerja dari sekolah tetap dijaga keselamatannya. Penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan dengan ketat untuk menjadi kebiasaan baru yang harus diterapkan. (Baca: Guru SMP dan SMA Mulai Masuk Sekolah, Ini Curhatan Mereka).
Bahkan, katanya, Dinas Pendidikan juga sudah menyediakan laman aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Guru Surabaya (SIAGUS). Di aplikasi tersebut, semua aktivitas baik absen maupun kegiatan belajar mengajar guru di Surabaya tercatat.
"Jadi terpantau semua, seandainya dia ada sakit apa, kemarin sudah di swab terus kemudian hasilnya negatif atau positif di situ juga mereka melakukan input. Jadi memang kesadaran dari guru ini yang sangat dipentingkan untuk bisa tercapainya sekolah tatap muka yang ada di Kota Surabaya," jelasnya.
(nag)
tulis komentar anda