Antisipasi Banjir, 10 Sumur Imbuhan Dibangun di Bandung

Senin, 16 November 2020 - 20:57 WIB
Wali Kota Bandung, Oded M Danial saat meninjau sumur imbuhan untuk mengantisipasi banjir. Foto/Ist
BANDUNG - Pemkot Bandung membangun 10 sumur imbuhan untuk menyerap air, antisipasi terjadinya banjir di beberapa titik. Sumur ini, diharapkan bisa mengurangi genangan air saat volume air cukup tinggi.

"Setelah biopori, drumpori, dan lebih besar lagi kolam retensi. Sekarang ada teknologi ini yang diklaim bisa menampung air genangan sampai 6 liter per detik," kata Wali Kota Bandung, Oded M. Danial usai meninjau sumur imbuhan di kawasan Rusunawa Cingised, Senin (16/11/2020). (Baca juga: Irjen Golose Digeser ke Mabes, Polda Bali Kembali Dipimpin Putra Daerah)

Oded berharap dengan sumur imbuhan tersebut, titik-titik genangan air di Kota Bandung bisa lebih cepat surut dan masuk ke dalam tanah. Tahap awal, pihaknya membuat 10 titik bebagai uji coba. Menurut dia, sumur ini akan diprioritaskan di wilayah cekungan Bandung yang paling dalam yaitu di daerah timur Gedebage. (Baca juga: Kapal Kargo Bermuatan Kontainer Terbalik di Terminal Teluk Lamong)



"InsyaAllah ke depan akan diperbanyak, ini prototipe yang pertama. Kalau lihat hasilnya ternyata efektif dan bagus ini bisa menjadi solusi mempercepat kita dalam menangani persoalan banjir di Kota Bandung," ungkapnya.

Kepala Balai Air Tanah, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Ahmad Taufiq mengatakan sumur imbuhan ini mempunyai dua manfaat, yakni mengurangi genangan dan menambah cadangan air tanah.

"Perangkatnya selain sumur, ada bangunan pengolah dengan beberapa langkah dan dengan instrumentasi. Sebelumnya kita lakukan penelitian dan monitoring. Ini efektif untuk kota-kota dengan genangan dan memperbaiki air tanah," katanya.

Menurut dia, ujicoba sudah dilakukan tiga tahun. Sebelumnya dibangun di daerah Rancaekek, Cimahi, dan itu berhasil. Taufiq pun menyampaikan, dengan kedalaman sumur 100 meter, tidak akan menggerus lahan di bawahnya. Karena sumur imbuhan sudah didesain dengan kapasitasnya tidak bisa melebihi kapasitas yang diserapnya.

"Jadi kita desain tidak bisa over. Kalau dicoba dengan kapasitas sumur ini (6 liter per detik) dengan 8 liter, susah menyerapnya. Jadi sesuai kemampuan menyerapnya. Desain bangunan pengolahnya, saluran masuknya juga harus disesuaikan dengan kapasitas," ucapnya.

Taufiq mencontohkan, kemampuan menyerap genangan dengan tinggi genangan 50 cm dikalikan dengan luas genangan akan bisa diketahui berapa meter kibik jumlah airnya. Lalu dihitung dengan kemampuan 6 liter akan habis dalam berapa jam.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content