Potensi Capai USD1.338 Miliar, Industri Perikanan Belum Maksimal

Senin, 16 November 2020 - 01:01 WIB
Ilustrasi/SINDOnews/Dok
BANDUNG - Potensi industri perikanan di Indonesia tercatat cukup besar mencapai USD1.338 miliar pertahun. Sayangnya, potensi ini belum bisa digarap maksimal karena berbagai persoalan.

Padahal, industri perikanan salah satu dari lima penggerak ekonomi di Indonesia. Berdasarkan estimasi Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) , potensi ekonomi kelautan Indonesia diprediksi mencapai USD1.338 miliar per tahun. Produksi perikanan tangkap dan perikanan budidaya di Indonesia tembus 23,9 juta ton pada 2019.

Kendati begitu, potensi tersebut masih timpang, lantaran industri tangkapan ikan mayoritas ada di wilayah timur.



Sementara pangsa pasar perikanan ada di barat. Sehingga perlu dikelola sistem distribusinya yang memadai untuk menghubungkan antara timur dan barat.

Direktur Logistik, Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (Ditjen PDSKKP) KKP Innes Rahmani menjelaskan, tantangan domestik distribusi produk kelautan dan perikanan yaitu biaya angkut dari kawasan timur ke kawasan barat Indonesia yang tinggi.

Selain itu, tantangan lainnya adalah kekurangtersediaan sarana penyimpanan pasca panen dan kapal angkut ikan, dan penurunan mutu produk perikanan pasca panen dan distribusi.

"Selain itu masalah lain adalah disparitas sumber daya ikan akibat ketidaksesuaian antara sentra produksi ikan dan industri pengolahan atau pemasaran. Sebanyak 81% produksi perikanan tangkap di luar Jawa, sedangkan hampir 50% produksi unit pengolahan ikan ada di Jawa," jelas dia.

Oleh karenanya, Chairman Supply Chain Indonesia (SCI) Setijadi menyebut, setidaknya ada lima rekomendasi pengembangan jasa logistik perikanan agar potensi dari sektor ini bisa maksimal.

Pertama, peningkatan kapabilitas penyedia jasa logistik mencakup peningkatan kemampuan teknologi dan peralatan, termasuk pembangunan cold storage serta penyediaan sarana penanganannya di bandara dan pelabuhan, serta di sarana pengangkut seperti kapal dan kereta api.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content