Fasilitas Umum di Pasar Siyo Belawa Beralih Fungsi Jadi Lapak Pedagang
Jum'at, 13 November 2020 - 17:02 WIB
WAJO - Fasilitas umum (fasum) Pasar Siyo di Desa Leppangeng, Kecamatan Belawa, Kabupaten Wajo diduga beralih fungsi menjadi lapak pedagang.
Warga setempat, Jamaluddin Tihang menyampaikan, area di pinggir bangunan pasar sudah diberi garis. Jaraknya sekitar 1 meter dari garis berikutnya. Area itu diketahui merupakan fasum untuk perjalanan kaki.
"Lantainya juga berikan nomornya. Pasti mau dijadikan tempat berjualan atau lapak," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (13/11/2020).
Warga dan pedagang heran adanya penanda tersebut. Sebab tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan sebelumnya, terkait alih fungsi fasum menjadi lapak jualan pedagang."Kami belum mengetahui siapa yang membuat itu garis," jelasnya
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UKM) Wajo, Muhammad Tahir Tajang mengaku sudah tahu persoalan ini.
Kata dia, berdasarkan laporan yang diterima, fasum tersebut akan ditempati oleh penjual sayuran-sayuran yang sebelumnya menempati pelataran. "Saya tidak memerintahkan kebijakan seperti itu. Justru kami mau monitoring, karena melanggar," tegasnya.
Diketahui pembangunan Pasar Siyo menghabiskan total anggaran Rp6.895.080.000. Rinciannya, Rp3.675.000.000 dari APBD 2016 dan Rp3.439.146.000 dari dana alokasi khusus (DAK) APBN.
Warga setempat, Jamaluddin Tihang menyampaikan, area di pinggir bangunan pasar sudah diberi garis. Jaraknya sekitar 1 meter dari garis berikutnya. Area itu diketahui merupakan fasum untuk perjalanan kaki.
"Lantainya juga berikan nomornya. Pasti mau dijadikan tempat berjualan atau lapak," ujarnya kepada SINDOnews, Jumat (13/11/2020).
Warga dan pedagang heran adanya penanda tersebut. Sebab tidak ada sosialisasi atau pemberitahuan sebelumnya, terkait alih fungsi fasum menjadi lapak jualan pedagang."Kami belum mengetahui siapa yang membuat itu garis," jelasnya
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperindagkop UKM) Wajo, Muhammad Tahir Tajang mengaku sudah tahu persoalan ini.
Kata dia, berdasarkan laporan yang diterima, fasum tersebut akan ditempati oleh penjual sayuran-sayuran yang sebelumnya menempati pelataran. "Saya tidak memerintahkan kebijakan seperti itu. Justru kami mau monitoring, karena melanggar," tegasnya.
Diketahui pembangunan Pasar Siyo menghabiskan total anggaran Rp6.895.080.000. Rinciannya, Rp3.675.000.000 dari APBD 2016 dan Rp3.439.146.000 dari dana alokasi khusus (DAK) APBN.
(luq)
tulis komentar anda