Komandan Nasional Kokam Muhammadiyah Sesalkan Baliho Ajakan Boikot Produk Prancis
Jum'at, 13 November 2020 - 07:36 WIB
“Pemuda Muhammadiyah tidak akan melakukan aksi-aksi boikot dan sweeping terhadap produk-produk Prancis, apalagi itu yang diproduksi di dalam negeri. Jadi jangan asal boikot-boikot dan sweeping saja. Harus dilihat dulu yang diboikot dan sweeping itu produk Prancis yang mana. Jika itu produk-produk yang diproduksi di dalam negeri, itu kan akan membuat susah juga saudara-saudara kita umat muslim yang bekerja dan mencari nafkah di sana,” kata dia.
Karenanya, kata Cak Nanto, Pemuda Muhammadiyah bersikap lebih menyerahkan penyelesaiannya kepada Negara untuk melakukan diplomasi politik kepada Macron agar mau meminta maaf kepada semua umat mulsim yang telah disakiti karena pernyataannya itu.
Dia juga dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan aksi-aksi beli produk-produk Prancis yang dilakukan pihak-pihak tertentu dan kemudian dibakar. “Itu kan mubazir dan perbuatan kesia-siaan namanya. Jadi kita serahkan saja kepada Negara bagaimana untuk melakukan diplomasi politik untuk menekan Macron agar segera meminta maaf atas pernyataannya itu,” kata dia.
Dia mengatakan, dengan tidak melakukan boikot dan sweeping terhadap produk-produk Prancis, bukan berarti Pemuda Muhammadiyah mendukung apa yang disampaikan Presiden Prancis itu. “Sebab di masyarakat tetap kami lakukan penolakan karena telah memunculkan keresahan jiwa yang selama ini kami anut. Yang penting, cara kita juga harus dipikirkan agar tidak menimbulkan hal-hal yang mengganggu kondisi perekonomian di dalam negeri dan masyarakat. Tidak bisa membuat hal-hal yang mengganggu stabilitas kerukunan di antara kita dan malah menimbulkan keresahan baru,” kata dia.
Karenanya, kata Cak Nanto, Pemuda Muhammadiyah bersikap lebih menyerahkan penyelesaiannya kepada Negara untuk melakukan diplomasi politik kepada Macron agar mau meminta maaf kepada semua umat mulsim yang telah disakiti karena pernyataannya itu.
Dia juga dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan aksi-aksi beli produk-produk Prancis yang dilakukan pihak-pihak tertentu dan kemudian dibakar. “Itu kan mubazir dan perbuatan kesia-siaan namanya. Jadi kita serahkan saja kepada Negara bagaimana untuk melakukan diplomasi politik untuk menekan Macron agar segera meminta maaf atas pernyataannya itu,” kata dia.
Dia mengatakan, dengan tidak melakukan boikot dan sweeping terhadap produk-produk Prancis, bukan berarti Pemuda Muhammadiyah mendukung apa yang disampaikan Presiden Prancis itu. “Sebab di masyarakat tetap kami lakukan penolakan karena telah memunculkan keresahan jiwa yang selama ini kami anut. Yang penting, cara kita juga harus dipikirkan agar tidak menimbulkan hal-hal yang mengganggu kondisi perekonomian di dalam negeri dan masyarakat. Tidak bisa membuat hal-hal yang mengganggu stabilitas kerukunan di antara kita dan malah menimbulkan keresahan baru,” kata dia.
(nth)
tulis komentar anda