Komandan Nasional Kokam Muhammadiyah Sesalkan Baliho Ajakan Boikot Produk Prancis
Jum'at, 13 November 2020 - 07:36 WIB
PENAJAM PASER UTARA - Komandan Nasional Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhammadiyah (Kokam), Zainuddin Gayo, menyesalkan adanya sebuah baliho dari Kokam Pemuda Muhammadiyah Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, yang berisi ajakan untuk mem boikot produk-produk Prancis .
Ada pun ajakan boikot tersebut terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyakiti hati umat muslim. (Baca juga: Disperindag Karawang Bantah Keluarkan Surat Larangan Produk Prancis )
Menurut Zainuddin Gayo, baliho itu dinaikkan tanpa pemberitahuan kepada dirinya sebagai Komandan Nasional Kokam. (Baca juga: Cemas Kena Boikot, Perusahaan Chairul Tanjung Jelaskan Statusnya )
“Seharusnya sebelum menaikkan baliho itu, mereka harus mengkomunikasikannya terlebih dulu ke saya, dan itu harus sepengetahuan Pengurus Pemuda Muhammadiyah juga yang membawahi Kokam,” kata Zainuddin kepada pers, Kamis (12/11/2020).
Menurut Zainuddin, ajakan boikot yang disampaikan dalam baliho Kokam Pemuda Muhammadiyah Penajam Paser Utara itu sama sekali tidak merupakan seruan dari Pemuda Muhammadiyah. PP Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah justru tidak setuju dengan aksi boikot produk-produk Prancis yang diproduksi di dalam negeri.
“Pertimbangannya adalah sisi kemanusiaan, di mana masih banyak juga umat muslim yang bekerja dan mencari nafkah di perusahaan-perusahaan Prancis yang ada di Indonesia. Jadi bukan hanya asal boikot tanpa memikirkan nasib sebagian umat di balik boikot itu,” kata dia.
Menurut dia, Kokam Pemuda Muhammadiyah akan mendiskusikan soal baliho itu dengan Komandan Kokam Panajam Paser Utara untuk kalau bisa menurunkan baliho itu.
“Kami akan diskusikan untuk baliho itu bisa diturunkan. Saat ini saya lagi mencoba menghubungi mereka untuk menanyakan apa dasar pemikiran dan latarbelakang mereka menaikkan baliho itu. Secara organisatoris itu nanti akan kita musyawarahkan. Karena kami kan bagian dari Pemuda Muhammadiyah,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto alias Cak Nanto, mengatakan, Pemuda Muhammadiyah tidak setuju terhadap aksi boikot dan sweeping yang dilakukan sejumlah pihak terhadap produk-produk Prancis yang sudah diproduksi di dalam negeri.
Ada pun ajakan boikot tersebut terkait pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang dinilai telah menyakiti hati umat muslim. (Baca juga: Disperindag Karawang Bantah Keluarkan Surat Larangan Produk Prancis )
Menurut Zainuddin Gayo, baliho itu dinaikkan tanpa pemberitahuan kepada dirinya sebagai Komandan Nasional Kokam. (Baca juga: Cemas Kena Boikot, Perusahaan Chairul Tanjung Jelaskan Statusnya )
“Seharusnya sebelum menaikkan baliho itu, mereka harus mengkomunikasikannya terlebih dulu ke saya, dan itu harus sepengetahuan Pengurus Pemuda Muhammadiyah juga yang membawahi Kokam,” kata Zainuddin kepada pers, Kamis (12/11/2020).
Menurut Zainuddin, ajakan boikot yang disampaikan dalam baliho Kokam Pemuda Muhammadiyah Penajam Paser Utara itu sama sekali tidak merupakan seruan dari Pemuda Muhammadiyah. PP Muhammadiyah dan Pemuda Muhammadiyah justru tidak setuju dengan aksi boikot produk-produk Prancis yang diproduksi di dalam negeri.
“Pertimbangannya adalah sisi kemanusiaan, di mana masih banyak juga umat muslim yang bekerja dan mencari nafkah di perusahaan-perusahaan Prancis yang ada di Indonesia. Jadi bukan hanya asal boikot tanpa memikirkan nasib sebagian umat di balik boikot itu,” kata dia.
Menurut dia, Kokam Pemuda Muhammadiyah akan mendiskusikan soal baliho itu dengan Komandan Kokam Panajam Paser Utara untuk kalau bisa menurunkan baliho itu.
“Kami akan diskusikan untuk baliho itu bisa diturunkan. Saat ini saya lagi mencoba menghubungi mereka untuk menanyakan apa dasar pemikiran dan latarbelakang mereka menaikkan baliho itu. Secara organisatoris itu nanti akan kita musyawarahkan. Karena kami kan bagian dari Pemuda Muhammadiyah,” kata dia.
Sebelumnya, Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto alias Cak Nanto, mengatakan, Pemuda Muhammadiyah tidak setuju terhadap aksi boikot dan sweeping yang dilakukan sejumlah pihak terhadap produk-produk Prancis yang sudah diproduksi di dalam negeri.
tulis komentar anda