Sulawesi Utara Ekspor 6.000 Ton Bungkil Kelapa ke India

Selasa, 10 November 2020 - 12:39 WIB
Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado kembali melepas 6.000 ton bungkil kelapa asal Sulawesi Utara senilai Rp5,4 miliar menuju India
MANADO - Kementerian Pertanian melalui Karantina Pertanian Manado kembali melepas 6.000 ton bungkil kelapa asal Sulawesi Utara (Sulut) dengan nilai ekonomis Rp5,4 miliar menuju Negara India, Senin (9/11/2020).

Kepala Karantina Manado Donni Muksydayan mengatakan pihaknya telah memastikan bungkil kelapa yang dieskpor sehat setelah dilakukan berbagai tindakan karantina, sebagai penjaminan mutu komoditas ekspor yang akan diberangkatkan ke India.(Baca juga: Olly Dondokambey Dukung Pembangunan Pesantren Bertaraf Internasional di Bolmong )

"Dalam kondisi ekonomi yang melemah akibat wabah pandemi global, bungkil kelapa tetap rutin diekspor ke India, karena permintaan negara tersebut akan produk olahan minyak kelapa sub sektor Perkebunan ini tidak pernah surut malahan meningkat," kata Donny, Selasa (10/11/2020).



Lebih lanjut Donni menjelaskan, India merupakan peminat bungkil kelapa asal Sulut paling besar dibandingkan dengan negara lain karena disamping komoditasnya sesuai dengan yang dipersyaratkan negara tersebut juga sebagian besar mata pencaharian masyarakat di India adalah beternak dimana ketersediaan pakan disana tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan jumlah ternak yang sangat banyak.

Berdasarkan data Karantina Pertanian Manado tercatat fasilitasi ekspor bungkil kelapa selama bulan Januari hingga Oktober tahun 2020 sebanyak 100,8 ribu ton dengan nilai ekonomis Rp 276,85 miliar. Hal ini meningkat sebanyak 14,7 % dibanding periode sama tahun 2019 yang hanya berhasil mencatat sebanyak 87,88 ribu ton dengan perolehan nilai ekonomi Rp. 159,65 miliar.

Masih menurut Donni, ekspor bungkil kelapa ini pada tahun 2020 didominasi oleh India hampir 96,7 % selainnya ekspor ke Vietnam, sedangkan pada tahun 2019 tetap ekspornya didominasi oleh India sebanyak 91,6 % selainnya ke Vietnam dan Korea Selatan.(Baca juga: Hari Pahlawan, Ini Ajakan Pjs Gubernur Sulut ke Masyarakat )

Secara terpisah, Kepala Badan Karantina Pertanian (Barantan), Ali Jamil menyebutkan bahwa sejalan dengan tugas strategis yang diberikan Mentan SYL untuk mengawal Gratieks supaya ekspor komoditas pertanian meningkat pihaknya melakukan penguatan kesisteman perkarantinaan, seperti fasilitas pemeriksaan baik sarana dan prasarana laboratorium serta kemampuan petugasnya untuk dapat memastikan kesehatan dan keamanan produk sesuai protokol ekspor negara mitra dagang.

“Inilah adalah tugas kami untuk mengawal juga memastikan agar kesehatan dan keamanan produk pertanian yang dilalulintaskan harus dipenuhi sehingga terjamin dinegara tujuan, dan akan terus mendorong pelaku usaha meningkatkan kemampuan produksi, kualitas produknya serta jaminan keberterimaan dan pendampingan pemenuhan persyaratan ekspor,” tutup Jamil.
(msd)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content