21 Ribu Guru SD dan SMP Tes Swab, 180 Orang Positif COVID-19
Jum'at, 06 November 2020 - 17:08 WIB
SURABAYA - Kesiapan pendidikan tatap muka harus dilakukan dengan pertimbangan yang matang. Sebanyak 21 ribu guru tingkat SD dan SMP di Kota Pahlawan menjalani tes swab dan hasilnya 180 orang positif COVID-19 .
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, mengatakan, berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Surabaya, hingga saat ini sebanyak 21 ribu guru sudah dilakukan tes swab. (Baca juga: Rapid Tes Acak Tuntas, 5 Wisatawan Dinyatakan Positif COVID-19 )
Jumlah itu sudah termasuk semua guru SD dan SMP se-Surabaya beserta semua petugas sekolah, seperti petugas kebersihan, keamanan dan TU serta petugas lainnya yang bekerja di sekolah. (Baca juga: 23 Tahanan Polres Metro Jakarta Timur Terpapar COVID-19 )
" Khusus guru SMP, jumlahnya 7.407 guru yang dites swab, hasilnya yang positif 180 guru dan yang negatif 7.101 guru. Bagi yang positif langsung kami rawat dan saat ini mereka sudah sembuh semuanya. Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya,” kata Febri, panggilan akrabnya, Jumat (5/11/2020).
Dia mengatakan, Pemkot Surabaya masih akan memformulasikan sekolah tatap muka. Nantinya, Dinas Pendidikan Surabaya akan menyampaikan nama-nama siswa dari 18 sekolah yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka.
“Jadi, awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan assessment, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu,” kata dia.
Menurut Febri, kemungkinan besar yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka itu kelas IX atau kelas 3 SMP. Nantinya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan menyetorkan nama-nama siswa kelas IX yang berasal dari 18 sekolah itu.
“Setelah itu, Satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan akan merapatkan secara teknis uji coba sekolah tatap muka itu. Tentunya, nanti siswa-siswa ini akan dilakukan tes swab terlebih dahulu. Ketika siswa itu dites swab, maka orang tuanya akan menyesuaikan atau akan dites swab juga,” kata dia.
Dia memastikan uji coba sekolah tatap muka itu akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Sedangkan bagi tingkat SD, masih akan dirapatkan lebih lanjut.
“Jadi, ayo kita terus jaga protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun berada, supaya pandemi ini bisa segera hilang dari Kota Surabaya,” kata dia.
Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya, Febriadhitya Prajatara, mengatakan, berdasarkan data yang diterima dari Dinas Kesehatan Surabaya, hingga saat ini sebanyak 21 ribu guru sudah dilakukan tes swab. (Baca juga: Rapid Tes Acak Tuntas, 5 Wisatawan Dinyatakan Positif COVID-19 )
Jumlah itu sudah termasuk semua guru SD dan SMP se-Surabaya beserta semua petugas sekolah, seperti petugas kebersihan, keamanan dan TU serta petugas lainnya yang bekerja di sekolah. (Baca juga: 23 Tahanan Polres Metro Jakarta Timur Terpapar COVID-19 )
" Khusus guru SMP, jumlahnya 7.407 guru yang dites swab, hasilnya yang positif 180 guru dan yang negatif 7.101 guru. Bagi yang positif langsung kami rawat dan saat ini mereka sudah sembuh semuanya. Kemudian sisanya sebanyak 126 guru masih dinyatakan invalid, sehingga mereka akan dites kembali untuk memastikan kesehatannya,” kata Febri, panggilan akrabnya, Jumat (5/11/2020).
Dia mengatakan, Pemkot Surabaya masih akan memformulasikan sekolah tatap muka. Nantinya, Dinas Pendidikan Surabaya akan menyampaikan nama-nama siswa dari 18 sekolah yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka.
“Jadi, awalnya 21 sekolah yang akan dilakukan uji coba sekolah tatap muka, tapi setelah dilakukan assessment, hanya sekitar 18 sekolah yang bisa dijadikan uji coba sekolah tatap muka itu,” kata dia.
Menurut Febri, kemungkinan besar yang akan mengikuti uji coba sekolah tatap muka itu kelas IX atau kelas 3 SMP. Nantinya, Dinas Pendidikan Kota Surabaya akan menyetorkan nama-nama siswa kelas IX yang berasal dari 18 sekolah itu.
“Setelah itu, Satgas COVID-19 dan Dinas Kesehatan serta Dinas Pendidikan akan merapatkan secara teknis uji coba sekolah tatap muka itu. Tentunya, nanti siswa-siswa ini akan dilakukan tes swab terlebih dahulu. Ketika siswa itu dites swab, maka orang tuanya akan menyesuaikan atau akan dites swab juga,” kata dia.
Dia memastikan uji coba sekolah tatap muka itu akan dilakukan terlebih dahulu bagi siswa kelas IX atau kelas 3 SMP. Sedangkan bagi tingkat SD, masih akan dirapatkan lebih lanjut.
“Jadi, ayo kita terus jaga protokol kesehatan kapan pun dan dimana pun berada, supaya pandemi ini bisa segera hilang dari Kota Surabaya,” kata dia.
(nth)
tulis komentar anda