Walang Sangit Menyerang Sejumlah Daerah Majalengka Utara
Kamis, 05 November 2020 - 11:39 WIB
MAJALENGKA - Dalam beberapa pekan terakhir, sejumlah daerah di daerah Majalengka bagian utara diresahkan oleh kehadiran Lembing Walang Sangit.
Serangan hama berwarna hitam dengan tekstur keras itu muncul dan hinggap di rumah-rumah warga ketika memasuki malam hari. (Baca juga: Delapan Kecamatan di Sumba Timur Cemaskan Serangan Hama Belalang Kembara )
Pantauan SINDONews di lapangan, kerumunan Lembing juga tampak mengerubungi lampu-lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Sehingga tidak jarang pengendara motor yang kebetulan melintas di bawah PJU, merasa terganggu lantaran tanpa disengaja kerumunan Lembing itu menghantam tubuh mereka. (Baca juga: Gempa Pangandaran Getarkan 6 Kecamatan di Majalengka )
"Kaget aja. Saking banyaknya, sampe kedengaran suaranya, kaya suara kehujanan gitu. Udah gitu, baunya nyengat banget. Padahal saya pake masker dan Helem," kata seorang pengendara roda dua, Abes yang melintas di Jalan Lanud S Sukani, dari arah Jatiwangi menuju Ligung.
Dia menjelaskan, hal serupa juga terjadi di rumahnya. Kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari satu pekan. "Capek nyapunya. Baru saja beberapa menit disapu, udah banyak lagi. Apalagi kalau pas bikin minuman. Belum juga diminum, gelasnya udah kemasukan Lembing," jelas warga Desa Bantrwaru, Kecamatan Ligung, berseloroh.
Salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari 'serbuan' kawanan Lembing dengan yakni mematikan lampu. Walhasil, beberapa daerah tampak gelap gulita, lantaran lampu di rumah mereka dimatikan.
"Sekitar rumah saya, gelap gulita. Sengaja, karena kalau lampunya dinyalain, bakal diserang Lembing," kata Tarmidi, warga Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh.
Serangan hama berwarna hitam dengan tekstur keras itu muncul dan hinggap di rumah-rumah warga ketika memasuki malam hari. (Baca juga: Delapan Kecamatan di Sumba Timur Cemaskan Serangan Hama Belalang Kembara )
Pantauan SINDONews di lapangan, kerumunan Lembing juga tampak mengerubungi lampu-lampu Penerangan Jalan Umum (PJU). Sehingga tidak jarang pengendara motor yang kebetulan melintas di bawah PJU, merasa terganggu lantaran tanpa disengaja kerumunan Lembing itu menghantam tubuh mereka. (Baca juga: Gempa Pangandaran Getarkan 6 Kecamatan di Majalengka )
"Kaget aja. Saking banyaknya, sampe kedengaran suaranya, kaya suara kehujanan gitu. Udah gitu, baunya nyengat banget. Padahal saya pake masker dan Helem," kata seorang pengendara roda dua, Abes yang melintas di Jalan Lanud S Sukani, dari arah Jatiwangi menuju Ligung.
Dia menjelaskan, hal serupa juga terjadi di rumahnya. Kondisi tersebut sudah berlangsung lebih dari satu pekan. "Capek nyapunya. Baru saja beberapa menit disapu, udah banyak lagi. Apalagi kalau pas bikin minuman. Belum juga diminum, gelasnya udah kemasukan Lembing," jelas warga Desa Bantrwaru, Kecamatan Ligung, berseloroh.
Salah satu cara yang dilakukan warga untuk menghindari 'serbuan' kawanan Lembing dengan yakni mematikan lampu. Walhasil, beberapa daerah tampak gelap gulita, lantaran lampu di rumah mereka dimatikan.
"Sekitar rumah saya, gelap gulita. Sengaja, karena kalau lampunya dinyalain, bakal diserang Lembing," kata Tarmidi, warga Desa Jatitujuh, Kecamatan Jatitujuh.
(nth)
tulis komentar anda