Debat Terbuka Gibran-Teguh VS Bagyo-Supardjo Bakal Digelar, Ini Para Panelisnya
Rabu, 04 November 2020 - 20:55 WIB
KPU Solo mematangkan debat terbuka dua pasangan calon (paslon) yang berlaga dalam Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah pada Jumat (6/11/2020). (Foto/SINDOnews/Dok)
SOLO - KPU Solo mematangkan debat terbuka dua pasangan calon (paslon) yang berlaga dalam Pilkada Kota Solo , Jawa Tengah pada Jumat (6/11/2020).
Kedua pasangan calon itu yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP dan pasangan calon Bagyo Wahyono FX Supardjo (Bajo)
Tema, panelis dan moderator telah diputuskan untuk debat perdana yang akan berlangsung nanti. (BACA JUGA: Tukang Jahit dan Ketua RW yang Berani Nantang Gibran di Pilkada Solo)
Ketua KPU Solo Nurul Sutarti mengatakan, tim penyusun materi debat publik antar pasangan calon (paslon) atau biasa dikenal tim panelis telah diputuskan yakni Profesor Ismi Dwi Astuti (Dekan FISIP UNS), Sri Hastjarjo (Dosen Komunikasi UNS), Ahmad Rifai (aktivis LSM), Pamikatsih (aktivis difabel), dan Gunawan Setiawan (pengusaha batik). “Untuk moderatornya Wahyu Wiwoho,” kata Nurul Sutarti, Rabu (4/11/2020).
Sedangkan satu moderator lainnya antara Eva Wondo atau Aviliani Malik. Debat perdana akan disiarkan langsung salah satu stasiun televisi swasta sebagai media partner.
Meski demikian, media lain diperkenankan merelay atau menyiarkan ulang, sepanjang ada pemberitahuan ke KPU dan terdapat sejumlah ketentuan ketentuan yang harus dipatuhi.
Diungkapkannya, tema debat adalah mengembangkan Surakarta sebagai kota budaya dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang adil dan merata di era digital. (BACA JUGA: Lawan Independen di Pilkada Solo, Gibran Diminta Kerja Keras)
“Materi debat lebih ke persoalan daerah, peningkatan pelayanan publik, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Termasuk persoalan COVID-19 karena saat ini tengah dalam kondisi pandemi.
Mengenai kebijakan terkait penanganan, pencegahan, dan pengendalian COVID-19. Branding Kota Solo sebagai budaya turut diangkat menjadi tema.
Pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP maupun pasangan Bagyo Wahyono FX Supardjo (Bajo) dari jalur independent, dalam visi misinya ada kata kunci kota budaya. "Kami akan membagi acara ini dalam 8 segmen," sebutnya.
Sementara jumlah orang yang dalam satu ruangan nanti maksimal hanya 50 orang.
Kedua pasangan calon itu yakni Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP dan pasangan calon Bagyo Wahyono FX Supardjo (Bajo)
Tema, panelis dan moderator telah diputuskan untuk debat perdana yang akan berlangsung nanti. (BACA JUGA: Tukang Jahit dan Ketua RW yang Berani Nantang Gibran di Pilkada Solo)
Ketua KPU Solo Nurul Sutarti mengatakan, tim penyusun materi debat publik antar pasangan calon (paslon) atau biasa dikenal tim panelis telah diputuskan yakni Profesor Ismi Dwi Astuti (Dekan FISIP UNS), Sri Hastjarjo (Dosen Komunikasi UNS), Ahmad Rifai (aktivis LSM), Pamikatsih (aktivis difabel), dan Gunawan Setiawan (pengusaha batik). “Untuk moderatornya Wahyu Wiwoho,” kata Nurul Sutarti, Rabu (4/11/2020).
Sedangkan satu moderator lainnya antara Eva Wondo atau Aviliani Malik. Debat perdana akan disiarkan langsung salah satu stasiun televisi swasta sebagai media partner.
Meski demikian, media lain diperkenankan merelay atau menyiarkan ulang, sepanjang ada pemberitahuan ke KPU dan terdapat sejumlah ketentuan ketentuan yang harus dipatuhi.
Diungkapkannya, tema debat adalah mengembangkan Surakarta sebagai kota budaya dan mendukung pembangunan berkelanjutan yang adil dan merata di era digital. (BACA JUGA: Lawan Independen di Pilkada Solo, Gibran Diminta Kerja Keras)
“Materi debat lebih ke persoalan daerah, peningkatan pelayanan publik, dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Termasuk persoalan COVID-19 karena saat ini tengah dalam kondisi pandemi.
Mengenai kebijakan terkait penanganan, pencegahan, dan pengendalian COVID-19. Branding Kota Solo sebagai budaya turut diangkat menjadi tema.
Pasangan Gibran Rakabuming Raka-Teguh Prakosa yang diusung PDIP maupun pasangan Bagyo Wahyono FX Supardjo (Bajo) dari jalur independent, dalam visi misinya ada kata kunci kota budaya. "Kami akan membagi acara ini dalam 8 segmen," sebutnya.
Sementara jumlah orang yang dalam satu ruangan nanti maksimal hanya 50 orang.
(vit)
tulis komentar anda