SSI Rilis Quick Survey Pasca Debat, Chaidir-Suhartina Tak Terkejar
Senin, 02 November 2020 - 13:56 WIB
Pasangan calon Chaidir-Suhartina saat mengikuti debat kandidat. Foto: Istimewa
MAROS - Lembaga Survey Script Survey Indonesia (SSI) merilis hasil survey cepat (quick survey), terhadap tiga Pasangan Calon (Paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Maros pasca debat publik KPU yang digelar beberapa hari lalu.
Hasilnya, elektabilitas Paslon nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari jauh melampaui dua Paslon lain dengan perolehan 42,11 persen, disusul Paslon nomor 3, Harmil Mattotorang - Ilham Nadjamuddin dengan 22,05 persen. Sementara Paslon nomor 1, Tajerimin-Hafid Pasha mendapat 9,41 persen dan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 26,34 persen.
"Ini quick survey kita lakukan untuk mengukur elektabilitas paslon pasca debat yang digelar oleh KPU Maros. Hasilnya memang Paslon nomor 2 masih jauh melampaui Paslon lain," kata Direktur Eksekutif SSI, Yuhardi, Senin (02/11/2020).
Survey cepat ini, kata dia, dilaksanakan sehari setelah debat publik digelar yakni pada tanggal 29 sampai 30 Oktober melibatkan 400 responden dengan metode pengambilan secara acak atau multi stage random.
Sementara untuk batas kesalahan atau margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
"Sehari setelah debat kami laksanakan surveynya dengan menghubungi 400 orang secara acak dan mewawancarainya melalui telepon," pungkasnya.
Hasilnya, elektabilitas Paslon nomor urut 2, Chaidir Syam dan Suhartina Bohari jauh melampaui dua Paslon lain dengan perolehan 42,11 persen, disusul Paslon nomor 3, Harmil Mattotorang - Ilham Nadjamuddin dengan 22,05 persen. Sementara Paslon nomor 1, Tajerimin-Hafid Pasha mendapat 9,41 persen dan yang tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 26,34 persen.
"Ini quick survey kita lakukan untuk mengukur elektabilitas paslon pasca debat yang digelar oleh KPU Maros. Hasilnya memang Paslon nomor 2 masih jauh melampaui Paslon lain," kata Direktur Eksekutif SSI, Yuhardi, Senin (02/11/2020).
Survey cepat ini, kata dia, dilaksanakan sehari setelah debat publik digelar yakni pada tanggal 29 sampai 30 Oktober melibatkan 400 responden dengan metode pengambilan secara acak atau multi stage random.
Sementara untuk batas kesalahan atau margin of error 5 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
"Sehari setelah debat kami laksanakan surveynya dengan menghubungi 400 orang secara acak dan mewawancarainya melalui telepon," pungkasnya.
(agn)
tulis komentar anda