Wakil Ketua DPRD Jatim Berharap Tak Ada Perpanjangan PSBB
Jum'at, 08 Mei 2020 - 18:22 WIB
SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Jatim, Sahat Tua Simanjuntak berharap agar Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik tidak diperpanjang.
Namun begitu, politikus dari Partai Golkar tersebut berharap agar masyarakat disiplin dan mentaati PSBB. Sehingga, wabah Covid-19 di daerah PSBB bisa menurun.
“PSBB di tiga daerah yang berlangsung akan kita lakukan evaluasi. Kita berharap cukup sekali ini saja, jangan sampai diperpanjang apalagi ada daerah lain yang mengajukan PSBB. Agar PSBB sukses, harus didukung partisipasi masyarakat. Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mematuhi dan mengikuti arahan pemerintah,” katanya, Jumat (8/7/2020).
Pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang menginstruksikan Kementerian untuk memberikan bantuan kepada Jatim. Rencananya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pusat akan meninjau dan menangani tiga klaster baru di Jatim.
Menurutnya ini adalah kegiatan positif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. “Meski demikian apa yang dilakukan Pemprov Jatim dalam hal ini Bu Gubernur yang sudah berupaya melakukan penanganan Covid-19,” terangnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membenarkan bahwa tim gugus tugas pusat akan datang ke Jatim. Namun menurutnya ini ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya juga pernah datang ke Jatim dan mengikuti beberapa kali rapat dalam penanganan Covid-19.
“Kedatangan tim gugus tugas pusat kali ini salah satunya untuk melihat tiga klaster baru. Yaitu klaster Sampoerna di Surabaya, pabrik rokok di Tulungagung, dan Pasar Pujon Kabupaten Malang,” ujarnya.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan pasien yang terkonfirmasi positif, maupun pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Surabaya, Sidoarjo, Gresik terus meningkat.
“Sudah tidak ada cara lain lagi untuk menurunkan grafik ini. Dengan sisa waktu PSBB yang kurang dari seminggu, aparat harus bertindak lebih represif lagi untuk mendisiplinkan masyarakat,” katanya.
Data Pemprov Jatim menyebutkan, di Surabaya, jumlah kasus positif Covid-19 hari ini, Kamis (7/5/2020) bertambah 6 orang menjadi 592 kasus. Kabupaten Sidoarjo bertambah 12 orang menjadi 152 kasus dan Kabupaten Gresik bertambah 1 orang menjadi 37 kasus.
Namun, untuk Gresik dan Sidoarjo, jumlah kasus positif Covid-19 cenderung melandai. Sementara itu, secara total, jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim pada Kamis (7/5/2020) bertambah 45 orang menjadi 1.265 orang.
Namun begitu, politikus dari Partai Golkar tersebut berharap agar masyarakat disiplin dan mentaati PSBB. Sehingga, wabah Covid-19 di daerah PSBB bisa menurun.
“PSBB di tiga daerah yang berlangsung akan kita lakukan evaluasi. Kita berharap cukup sekali ini saja, jangan sampai diperpanjang apalagi ada daerah lain yang mengajukan PSBB. Agar PSBB sukses, harus didukung partisipasi masyarakat. Masyarakat harus memiliki kesadaran untuk mematuhi dan mengikuti arahan pemerintah,” katanya, Jumat (8/7/2020).
Pihaknya juga mengapresiasi langkah pemerintah pusat yang menginstruksikan Kementerian untuk memberikan bantuan kepada Jatim. Rencananya, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 pusat akan meninjau dan menangani tiga klaster baru di Jatim.
Menurutnya ini adalah kegiatan positif yang dilakukan oleh Pemerintah Pusat. “Meski demikian apa yang dilakukan Pemprov Jatim dalam hal ini Bu Gubernur yang sudah berupaya melakukan penanganan Covid-19,” terangnya.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa membenarkan bahwa tim gugus tugas pusat akan datang ke Jatim. Namun menurutnya ini ini bukan yang pertama kalinya. Sebelumnya juga pernah datang ke Jatim dan mengikuti beberapa kali rapat dalam penanganan Covid-19.
“Kedatangan tim gugus tugas pusat kali ini salah satunya untuk melihat tiga klaster baru. Yaitu klaster Sampoerna di Surabaya, pabrik rokok di Tulungagung, dan Pasar Pujon Kabupaten Malang,” ujarnya.
Ketua Rumpun Kuratif Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jatim Joni Wahyuhadi mengatakan pasien yang terkonfirmasi positif, maupun pasien dalam pengawasan (PDP) dan orang dalam pemantauan (ODP) di Surabaya, Sidoarjo, Gresik terus meningkat.
“Sudah tidak ada cara lain lagi untuk menurunkan grafik ini. Dengan sisa waktu PSBB yang kurang dari seminggu, aparat harus bertindak lebih represif lagi untuk mendisiplinkan masyarakat,” katanya.
Data Pemprov Jatim menyebutkan, di Surabaya, jumlah kasus positif Covid-19 hari ini, Kamis (7/5/2020) bertambah 6 orang menjadi 592 kasus. Kabupaten Sidoarjo bertambah 12 orang menjadi 152 kasus dan Kabupaten Gresik bertambah 1 orang menjadi 37 kasus.
Namun, untuk Gresik dan Sidoarjo, jumlah kasus positif Covid-19 cenderung melandai. Sementara itu, secara total, jumlah kasus positif Covid-19 di Jatim pada Kamis (7/5/2020) bertambah 45 orang menjadi 1.265 orang.
(msd)
tulis komentar anda