Situs Gedog Blitar Pernah Dirusak, Ini Ceritanya

Selasa, 27 Oktober 2020 - 06:58 WIB
Sebelumnya di lokasi situs yang tercatat dalam History of Java Thomas Stamford Raffles juga ada sejumlah makam non muslim. Untuk keperluan ekskavasi, semua makam tersebut dipindah. Informasi yang dihimpun SINDOnews.com, pada peristiwa tahun 1965, pengerusakan pernah terjadi. Namun apa motif pengerusakan, belum bisa dipastikan.

Arkeolog BPCB Trowulan Mojokerto, Nugroho Harjo Lukito mengatakan, pada salah satu sudut struktur bangunan yang ditemukan dalam ekskavasi situs Gedog memperlihatkan jejak pengerusakan bukan karena alam.

"Pada dinding. Sudut sebelah tenggara. Ada upaya pengerusakan entah untuk keperluan apa," kata Nugroho yang memimpin ekskavasi situs Gedog . Terlihat dengan jelas jejak pengerusakan dari arah atas. Hal itu yang membuat adanya lengkungan seperti terowongan.

"Makanya ketika kita melakukan penggalian kok ada sebuah rongga," tambah Nugroho. Terkait kapan pengerusakan terjadi, Nugroho mengatakan tidak tahu pasti. Namun menurutnya pengerusakan penjarahan sudah terjadi sejak awal abad 20.

(Baca juga: Di Patirtan Ini, Cinta Pandangan Pertama Arok-Dedes Bersemi )

Pengerusakan terjadi saat orang orang terlibat kerjasama dengan Belanda untuk melakukan pemugaran. Mereka mulai tahu jika pada sebuah candi ada bekal yang diistilahkan pendeman atau cok bakal yang salah satu isinya emas atau batu mulia.

Tempatnya, kata Nugroho biasanya di sudut tertentu. Yakni pojok luar atau bagian tengah. Pengerusakan yang dilakukan dimungkinkan bertujuan memburu benda berharga tersebut. "Tapi emasnya juga kecil. Lembaran kecil. Tipis sekali. Bentuknya biasanya binatang penyu lambang kosmos," papar Nugroho.

Seperti diketahui, ekskavasi situs Gedog oleh BPCB Trowulan Mojokerto direncanakan akan berlanjut pada tahun 2021. Dalam proyek sejarah itu BPCB akan melakukan sharing anggaran dengan Pemkot Blitar. Meski History of Java menyebut candi, Tim BPCB Trowulan Mojokerto belum bisa memastikan apakah situs Gedog tersebut candi atau petirtaan (Pemandian kuno).
(eyt)
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More