Ini Analisis BMKG Terkait Hujan Deras di Bandung Raya hingga Menyebabkan Banjir
Senin, 26 Oktober 2020 - 09:50 WIB
BANDUNG - Hujan deras mengguyur Bandung raya pada Minggu, (25/10/2020) sejak siang hingga malam hari. Akibatnya, beberapa wilayah tercatat mengalami banjir.
Menurut Kepala BMKG Bandung Toni Agus Wijaya, hujan deras di Kota Bandung, wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Berdasarkan data curah hujan di wilayah Bandung, Kota Cimahi telah terjadi hujan dengan curah hujan maksimum sebesar 38.2 mm tercatat pada pos hujan AWS Stageof Bandung.
"Dari pengamatan cuaca permukaan di Stasiun Geofisika Bandung terpantau liputan awan Cumulonimbus yang berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang," beber dia.
Pertumbuhan awan hujan tersebut, kata dia, dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat adanya daerah belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat. Sehingga fenomena atmosfer ini meningatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat.
Hujan lebat juga disebabkan pola sebaran angin, yaitu 3000 ft tanggal 25 Oktober 2020 pukul 00.00 UTC pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat dari arah Tenggara hingga Selatan. (Baca: Bayi Laki-laki Ini Dibuang ke Tempat Sampah dengan Ari-ari Masih Menempel).
Terdapat TS Saudel (992 HPA) di Laut Cina Selatan dan TS Malove (994 HPA) di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina serta tekanan rendah (Low) di Samudera Hindia sebelah Barat Jawa.
Kondisi ini menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat, kondisi ini mendukung suplai awan-awan hujan di antaranya di wilayah Jawa Barat.
Menurut Kepala BMKG Bandung Toni Agus Wijaya, hujan deras di Kota Bandung, wilayah Lembang Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi dipicu oleh hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Berdasarkan data curah hujan di wilayah Bandung, Kota Cimahi telah terjadi hujan dengan curah hujan maksimum sebesar 38.2 mm tercatat pada pos hujan AWS Stageof Bandung.
"Dari pengamatan cuaca permukaan di Stasiun Geofisika Bandung terpantau liputan awan Cumulonimbus yang berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang," beber dia.
Pertumbuhan awan hujan tersebut, kata dia, dipicu oleh kondisi atmosfer yang labil dan diperkuat adanya daerah belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat. Sehingga fenomena atmosfer ini meningatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Jawa Barat.
Hujan lebat juga disebabkan pola sebaran angin, yaitu 3000 ft tanggal 25 Oktober 2020 pukul 00.00 UTC pada umumnya angin yang melewati wilayah Jawa Barat dari arah Tenggara hingga Selatan. (Baca: Bayi Laki-laki Ini Dibuang ke Tempat Sampah dengan Ari-ari Masih Menempel).
Terdapat TS Saudel (992 HPA) di Laut Cina Selatan dan TS Malove (994 HPA) di Samudera Pasifik sebelah timur Filipina serta tekanan rendah (Low) di Samudera Hindia sebelah Barat Jawa.
Kondisi ini menyebabkan terbentuknya daerah belokan angin yang melewati wilayah Jawa Barat, kondisi ini mendukung suplai awan-awan hujan di antaranya di wilayah Jawa Barat.
(nag)
tulis komentar anda