Hadiri Acara Tok Otok, Eri Cahyadi Dapat Dukungan Warga Madura
Minggu, 11 Oktober 2020 - 09:59 WIB
SURABAYA - Kota Surabaya sebagai Kota Metropolitan ditinggali dari banyak etnis, suku, ras dan golongan. Salah satunya suku Madura yang warganya tersebar di seluruh wilayah Kota Pahlawan.
Meski sudah tinggal di Surabaya, warga Madura masih mempertahankan tradisi seperti Tok Otok. Tradisi Tok Otok adalah adat orang Madura sejenis arisan, tapi para anggotanya diisi para laki-laki Madura.
Tok-otok ini merupakan ajang bergengsi di kalangan etnis Madura yang merantau. Adanya kegiatan ini untuk mempererat dan mempertahankan solidaritas kekerabatan etnis Madura yang berada di tanah rantauannya.
Contohnya, Tok Otok yang dilakukan di rumah tokoh masyarakat Madura Abdullah di Kampung Seng, Sidodadi, Simokerto, Surabaya.
Namun, acara kali ini sedikit berbeda dan spesial, karena dihadiri Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi.
Kehadiran Eri ke acara sebagai wujud perhatian dan cintanya kepada warga Madura. Dia ingin agar tradisi-tradisi warga Madura tetap berjalan dengan baik di Surabaya.
Sebab bagaimanapun, warga Madura sudah menjadi bagian besar dari Surabaya dan turut andil dalam pembangunan Kota Pahlawan.
“Tradisi Tok Otok ini adalah bentuk budaya silaturahim serta gotong-royong yang harus tetap dirawat dan dijaga. Tok Otok seperti budaya tolong menolong, apalagi di masa pandemi COVID-19, ini sangat berarti,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Eri memastikan, salah satu tugas sebagai wali kota Surabaya ke depan adalah menjaga toleransi keberagaman suku, ras, etnis dan golongan yang selama ini sudah terjaga dengan baik.
Meski sudah tinggal di Surabaya, warga Madura masih mempertahankan tradisi seperti Tok Otok. Tradisi Tok Otok adalah adat orang Madura sejenis arisan, tapi para anggotanya diisi para laki-laki Madura.
Tok-otok ini merupakan ajang bergengsi di kalangan etnis Madura yang merantau. Adanya kegiatan ini untuk mempererat dan mempertahankan solidaritas kekerabatan etnis Madura yang berada di tanah rantauannya.
Contohnya, Tok Otok yang dilakukan di rumah tokoh masyarakat Madura Abdullah di Kampung Seng, Sidodadi, Simokerto, Surabaya.
Namun, acara kali ini sedikit berbeda dan spesial, karena dihadiri Calon Wali Kota (Cawali) Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi.
Kehadiran Eri ke acara sebagai wujud perhatian dan cintanya kepada warga Madura. Dia ingin agar tradisi-tradisi warga Madura tetap berjalan dengan baik di Surabaya.
Sebab bagaimanapun, warga Madura sudah menjadi bagian besar dari Surabaya dan turut andil dalam pembangunan Kota Pahlawan.
“Tradisi Tok Otok ini adalah bentuk budaya silaturahim serta gotong-royong yang harus tetap dirawat dan dijaga. Tok Otok seperti budaya tolong menolong, apalagi di masa pandemi COVID-19, ini sangat berarti,” kata mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Eri memastikan, salah satu tugas sebagai wali kota Surabaya ke depan adalah menjaga toleransi keberagaman suku, ras, etnis dan golongan yang selama ini sudah terjaga dengan baik.
tulis komentar anda