Dosen UGM Ditembak KKSB di Intan Jaya Papua, Rektor Siap Bantu Tangani
Jum'at, 09 Oktober 2020 - 19:21 WIB
YOGYAKARTA - Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta siap membantu salah satu dosennya, Bambang Purwoko yang menjadi korban penembakan Kelompok Kriminal Sipil Bersenjata (KKSB) di Intan Jaya, Papua.
Bambang Purwoko yang menjadi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya dilaporkan menjadi korban penembakan KKSB saat melakukan investigasi di Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020) pukul 15.45 WIT. Dia terkena tembakan di kaki kirinya. (Baca juga: Dosen UGM Anggota TGPF Jadi Korban Penembakan KKSB di Intan Jaya Papua)
Rektor UGM, Prof Panut Mulyana mengatakan pada prisipnya UGM siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan pemerintah. Untuk itu terus akan memonitor dan berkoordinasi soal perkembangan kasus tersebut. (Baca juga: Pos TNI di Nduga Ditembaki OPM, 1 Warga Sipil Tertembak)
“Saat ini sudah ditangani pemerintah, jika diperlukan UGM akan segera memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” katanya, Jumat (9/10/2020) malam.
Menurut Panut, dari informasi diperoleh diketui Bambang Purwoko dalam kondisi sadar dan mendapat perawatan di RS Sugapa. Rencananya besok akan dibawa ke Timika untuk perawatan lebih lanjut. Namun, Panut mengaku belum bisa berbicara langsung dengan Bambang Purwoko. "Yang jelas sudah tertanggani dengan baik. Saya mendapat kabar sekitar pukul 16.00 WIB," tandasnya.
Panut menjelaskan, Bambang Purwoko menjadi anggota TGPF Intan Jaya karena ada permintaaan dari pemerintahan. Dipilihnya Bambang Purwoko karena sosok yang tepat, sebab beliau merupakan ketua Pokja Papua. Sehingga sudah mengetahui seluk belum Papua.
“Dedikasiya terharap pembangunan di Papua tidak diragukan lagi, terutama pendidikan anak muda Papua. Agar mendapat pendidikan yang berkualitas, yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi ternama di Indonesia, di antaranya di UGM dan PTN lainnya,” paparnya.
Selain itu, Bambang Purwoko juga sering mengajak pejabat Papua ke UGM untuk berdiskusi soal pembangunan di Papua. Atas dasar itu, maka pemilian Bambang Purwoko menjadi anggota TGPF Intan Jaya dinilai tepat.
Bambang Purwoko yang menjadi anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) Intan Jaya dilaporkan menjadi korban penembakan KKSB saat melakukan investigasi di Sugapa, Intan Jaya, Papua, Jumat (9/10/2020) pukul 15.45 WIT. Dia terkena tembakan di kaki kirinya. (Baca juga: Dosen UGM Anggota TGPF Jadi Korban Penembakan KKSB di Intan Jaya Papua)
Rektor UGM, Prof Panut Mulyana mengatakan pada prisipnya UGM siap memberikan bantuan apa pun yang dibutuhkan pemerintah. Untuk itu terus akan memonitor dan berkoordinasi soal perkembangan kasus tersebut. (Baca juga: Pos TNI di Nduga Ditembaki OPM, 1 Warga Sipil Tertembak)
“Saat ini sudah ditangani pemerintah, jika diperlukan UGM akan segera memberikan bantuan sesuai dengan kebutuhan di lapangan,” katanya, Jumat (9/10/2020) malam.
Menurut Panut, dari informasi diperoleh diketui Bambang Purwoko dalam kondisi sadar dan mendapat perawatan di RS Sugapa. Rencananya besok akan dibawa ke Timika untuk perawatan lebih lanjut. Namun, Panut mengaku belum bisa berbicara langsung dengan Bambang Purwoko. "Yang jelas sudah tertanggani dengan baik. Saya mendapat kabar sekitar pukul 16.00 WIB," tandasnya.
Panut menjelaskan, Bambang Purwoko menjadi anggota TGPF Intan Jaya karena ada permintaaan dari pemerintahan. Dipilihnya Bambang Purwoko karena sosok yang tepat, sebab beliau merupakan ketua Pokja Papua. Sehingga sudah mengetahui seluk belum Papua.
“Dedikasiya terharap pembangunan di Papua tidak diragukan lagi, terutama pendidikan anak muda Papua. Agar mendapat pendidikan yang berkualitas, yaitu melanjutkan ke perguruan tinggi ternama di Indonesia, di antaranya di UGM dan PTN lainnya,” paparnya.
Selain itu, Bambang Purwoko juga sering mengajak pejabat Papua ke UGM untuk berdiskusi soal pembangunan di Papua. Atas dasar itu, maka pemilian Bambang Purwoko menjadi anggota TGPF Intan Jaya dinilai tepat.
(shf)
tulis komentar anda