Dituding Anak Buah Arogan, Kapolres Blitar: Semua Tidak Benar
Kamis, 01 Oktober 2020 - 21:15 WIB
BLITAR - Pengunduran diri Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo karena alasan tidak tahan lagi menghadapi arogansi pimpinan (Kapolres Blitar), disanggah. Kepada Sindonews.com Kamis (1/10), Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Eko Prasetya mengatakan, semua tudingan arogan yang dikemukakan anak buahnya tersebut, tidak benar.
"Semua tidak benar," kata Fanani dalam pesan WA. Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo Kamis ini (1/10) mendatangi Polda Jatim dengan membawa surat pengunduran diri dari keanggotaan kepolisian. Surat ia tujukan langsung kepada Kapolda Jatim dengan tembusan Kapolri. (Baca: Sering Diumpat Kapolres dengan Kata-kata Kasar, Kasat Sabhara Polres Blitar Mengundurkan Diri )
Agus mengundurkan diri lantaran kecewa terhadap Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo. Sebagai anak buah dirinya banyak menerima perlakuan arogan dari Kapolres. Termasuk kerap menerima umpatan kata-kata tidak pantas, yang tidak seharusnya diucapkan pimpinan. Sebagai manusia Agus merasa tidak tahan.
Sementara sebagai pimpinan Kapolres Fanani menegaskan, dirinya hanya melaksanakan tugas secara disiplin. Termasuk juga mendisplinkan masyarakat dengan tegas. "Saya melaksanakan tugas secara disiplin dan mendisiplinkan masyarakat dengan tegas," kata Fanani.
Kapolres Fanani tidak menjelaskan secara eksplisit, apakah polemik dengan Kasat Sabhara berawal dari penanganan pendisiplinan protokol kesehatan COVID-19. Ia hanya mengatakan, tidak berharap masyarakat tertular COVID-19 karena faktor tidak disiplin. Fanani juga menambahkan, dirinya tidak mengerti dengan jalan pikiran Kasat Sabhara.
"Itu saya kurang paham dengan pemikiran kasat sabhara," kata Fanani. Terkait dengan penggantian jabatan Kasat Sabhara mengingat saat ini Kabupaten Blitar tengah berlangsung Pilkada, Fanani mengatakan, hal itu bukan kewenangannya. "Itu kewenangan Polda," tambah Fanani. (Baca: Mobdin Pemkab Blitar Seruduk Pengendara Motor, 1 Tewas )
Ditanya, apakah dalam waktu dekat ada rencana memanggil Kasat Sabhara guna penyelesaian polemik dengan pendekatan persuasif?, Kapolres Fanani tidak menjawab. Sementara saat mengajukan pengunduran diri di Polda Jatim Kamis ini (1/10), Kasat Sabhara Polres Blitar Agus Hendro juga mengatakan, pernah diumpat Kapolres Blitar dengan sebutan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan sebagainya.
Selain itu Agus juga mengatakan Kapolres Blitar sering mencopot jabatan seorang anggota yang melakukan kesalahan tanpa lebih dulu melakukan pembinaan. "Hal itu bukan mencerminkan perilaku polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” terang Agus di Polda Jatim.
"Semua tidak benar," kata Fanani dalam pesan WA. Kasat Sabhara Polres Blitar AKP Agus Hendro Tri Susetyo Kamis ini (1/10) mendatangi Polda Jatim dengan membawa surat pengunduran diri dari keanggotaan kepolisian. Surat ia tujukan langsung kepada Kapolda Jatim dengan tembusan Kapolri. (Baca: Sering Diumpat Kapolres dengan Kata-kata Kasar, Kasat Sabhara Polres Blitar Mengundurkan Diri )
Agus mengundurkan diri lantaran kecewa terhadap Kapolres Blitar AKBP Ahmad Fanani Prasetyo. Sebagai anak buah dirinya banyak menerima perlakuan arogan dari Kapolres. Termasuk kerap menerima umpatan kata-kata tidak pantas, yang tidak seharusnya diucapkan pimpinan. Sebagai manusia Agus merasa tidak tahan.
Sementara sebagai pimpinan Kapolres Fanani menegaskan, dirinya hanya melaksanakan tugas secara disiplin. Termasuk juga mendisplinkan masyarakat dengan tegas. "Saya melaksanakan tugas secara disiplin dan mendisiplinkan masyarakat dengan tegas," kata Fanani.
Kapolres Fanani tidak menjelaskan secara eksplisit, apakah polemik dengan Kasat Sabhara berawal dari penanganan pendisiplinan protokol kesehatan COVID-19. Ia hanya mengatakan, tidak berharap masyarakat tertular COVID-19 karena faktor tidak disiplin. Fanani juga menambahkan, dirinya tidak mengerti dengan jalan pikiran Kasat Sabhara.
"Itu saya kurang paham dengan pemikiran kasat sabhara," kata Fanani. Terkait dengan penggantian jabatan Kasat Sabhara mengingat saat ini Kabupaten Blitar tengah berlangsung Pilkada, Fanani mengatakan, hal itu bukan kewenangannya. "Itu kewenangan Polda," tambah Fanani. (Baca: Mobdin Pemkab Blitar Seruduk Pengendara Motor, 1 Tewas )
Ditanya, apakah dalam waktu dekat ada rencana memanggil Kasat Sabhara guna penyelesaian polemik dengan pendekatan persuasif?, Kapolres Fanani tidak menjawab. Sementara saat mengajukan pengunduran diri di Polda Jatim Kamis ini (1/10), Kasat Sabhara Polres Blitar Agus Hendro juga mengatakan, pernah diumpat Kapolres Blitar dengan sebutan bencong, tidak berguna, banci, lemah dan sebagainya.
Selain itu Agus juga mengatakan Kapolres Blitar sering mencopot jabatan seorang anggota yang melakukan kesalahan tanpa lebih dulu melakukan pembinaan. "Hal itu bukan mencerminkan perilaku polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” terang Agus di Polda Jatim.
(don)
tulis komentar anda