Penyandang Disabilitas Korban Banjir Bandang di Luwu Utara Terima Bantuan
Rabu, 23 September 2020 - 16:11 WIB
LUWU UTARA - Penyandang disabilitas korban banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara menerima bantuan sosial dari Kementerian Sosial melalui Balai Rehabilitasi Sosial Sensorik Netra "Mahatmiya" Tabanan Bali, bekerja sama Dinas Sosial Luwu Utara, Selasa (23/9/2020). Bantuan diserahkan Bupati Indah Putri Indriani di aula La Galigo kantor bupati.
Bantuan yang diberi berupa pemenuhan kebutuhan pokok (50 orang), stimulan uang tunai Rp18 juta (10), bantuan modal usaha Rp95 juta (38) dan bantuan pemenuhan kebutuhan Rp100 juta (100), serta bansos uang tunai Rp120 juta (48). Tak hanya itu, bantuan berupa alat bantu tubuh berupa prothesa 2 unit, kursi roda (4), dan tongkat (3) juga diberikan.
“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka, khususnya penyandang disabilitas korban bencana” katanya.
Ia katakan, masyarakat tak perlu khawatir karena pemerintah akan selalu hadir di setiap denyut kehidupan masyarakat. “Tak boleh berkecil hati terhadap kondisi yang ada. Percayalah yang kita miliki ini adalah anugerah terbaik dari Tuhan,” imbuhnya.
“Tanamkan pikiran positif, karena Tuhan akan menggerakkan tangan baiknya untuk terus membantu kita, seperti melalui kebijakan pemerintah ini,” sambung dia.
Dari data yang ada, di Luwu Utara cukup banyak penyandang disabilitas yang tentunya menjadi PR bagi pemerintah. “Tetap bersyukur di tengah tekanan ekonomi akibat COVID-19 ,” pungkasnya.
Bantuan yang diberi berupa pemenuhan kebutuhan pokok (50 orang), stimulan uang tunai Rp18 juta (10), bantuan modal usaha Rp95 juta (38) dan bantuan pemenuhan kebutuhan Rp100 juta (100), serta bansos uang tunai Rp120 juta (48). Tak hanya itu, bantuan berupa alat bantu tubuh berupa prothesa 2 unit, kursi roda (4), dan tongkat (3) juga diberikan.
“Semoga bantuan ini bisa meringankan beban mereka, khususnya penyandang disabilitas korban bencana” katanya.
Ia katakan, masyarakat tak perlu khawatir karena pemerintah akan selalu hadir di setiap denyut kehidupan masyarakat. “Tak boleh berkecil hati terhadap kondisi yang ada. Percayalah yang kita miliki ini adalah anugerah terbaik dari Tuhan,” imbuhnya.
“Tanamkan pikiran positif, karena Tuhan akan menggerakkan tangan baiknya untuk terus membantu kita, seperti melalui kebijakan pemerintah ini,” sambung dia.
Dari data yang ada, di Luwu Utara cukup banyak penyandang disabilitas yang tentunya menjadi PR bagi pemerintah. “Tetap bersyukur di tengah tekanan ekonomi akibat COVID-19 ,” pungkasnya.
(luq)
tulis komentar anda