Pasien COVID-19 Meninggal, Satgas Probolinggo Lakukan Tracking
Sabtu, 19 September 2020 - 01:07 WIB
Gambar saat Satgas COVID-19 takziah ke rumah duka dan menemui pihak keluarga. Foto/Hana
PROBOLINGGO - Pasca terjadinya jemput paksa pasien probable asal Kabupaten Probolinggo , Satgas COVID-19 setempat melakukan tracking, Jumat (18/9/2020).
Bersama petugas Puskesmas dan camat, Satgas COVID-19 memberi pengertian dan pengarahan terhadap keluarga duka.
Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menyebutkan, pasca dijemput pasien berinisial FH (51), Kamis (17/9/2020) sore dan keesokan paginya pasien dikabarkan meninggal dunia. "Almarhum menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit yang dideritanya sejak lama," jelasnya.
Selanjutnya tim mendatangi rumah duka di Desa wringinanom, Kecamatan Tongas, dan melakukan tracking sekaligus pemaham kepada keluarga korban. (Baca juga: Viral Video Pelemparan Tugu Persilatan, Suasana Madiun Menghangat)
"Alhamdulillah keluarga korban menerima dan mengerti atas musibah yang menimpanya dan selanjutnya keluarga duka melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan," ujar Ugas. (Baca juga: Razia Protokol Kesehatan di Surabaya Dilakukan Non-Stop 24 Jam)
Bersama petugas Puskesmas dan camat, Satgas COVID-19 memberi pengertian dan pengarahan terhadap keluarga duka.
Koordinator Pengamanan dan Gakum Gugus Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto menyebutkan, pasca dijemput pasien berinisial FH (51), Kamis (17/9/2020) sore dan keesokan paginya pasien dikabarkan meninggal dunia. "Almarhum menghembuskan nafas terakhir akibat penyakit yang dideritanya sejak lama," jelasnya.
Selanjutnya tim mendatangi rumah duka di Desa wringinanom, Kecamatan Tongas, dan melakukan tracking sekaligus pemaham kepada keluarga korban. (Baca juga: Viral Video Pelemparan Tugu Persilatan, Suasana Madiun Menghangat)
"Alhamdulillah keluarga korban menerima dan mengerti atas musibah yang menimpanya dan selanjutnya keluarga duka melakukan isolasi mandiri selama 14 hari kedepan," ujar Ugas. (Baca juga: Razia Protokol Kesehatan di Surabaya Dilakukan Non-Stop 24 Jam)
(boy)
tulis komentar anda