Tomas Kodingareng Minta Walhi Jangan Korbankan Warga
Kamis, 17 September 2020 - 13:38 WIB
MAKASSAR - Tokoh masyarakat (Tomas) Kodingareng meminta agar Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Sulsel tidak menjadikan warga sebagai korban hingga ikut dalam peristiwa pengrusakan Kapal Queen of Nederland, beberapa waktu lalu, yang berujung penangkapan sejumlah warga.
Menurut Tokoh Masyarakat Pulau Kodingareng, Sampara Sarif, sikap Walhi yang kerap memprovokasi warga sehingga berbuat anarkis tentunya sangat tidak diinginkan. Dan tentunya, hal itu tidak masuk dalam rencana menimbulkan sejumlah masalah ke beberapa pihak.
“Biarkan kami yang selesaikan masalah yang kami hadapi, tidak perlu ada intervensi dari pihak manapun termasuk Walhi. Masyarakat Kodingngareng hanya ingin kembali hidup normal tanpa ada saling memusuhi karena provokasi Walhi Sulsel,”terangnya.
Dia menduga, banyak warga yang ikut terhasut oleh Walhi karena sebelumnya diiming-imingi sesuatu sehingga mereka mau mengganggu operasional eksplorasi pasir laut oleh PT.Boskalis.
Sampara menegaskan, sejauh ini masyarakat sudah sangat paham apa yang dikerjakan Boskalis disekitar kawasan laut di Kodingareng. Bahkan, dipastikan tidak ada dampak ekologi terhadap Pulau Kodingngareng akibat tambang pasir laut di blok supermonde.
Terkait keberadaan Walhi Sulsel atau lembaga apapun yang mendampingi masyarakat Kodingngareng selama ini hanya memperalat masyarakat untuk ambisi mereka semata karena tidak ada manfaat yang diberikan bahkan hanya membawa masalah buat masyarakat selama mereka di pulau Kodingngareng.
“Saya mendukung proses hukum pelaku perusakan kapal Boskalis, agar terbuka fakta permasalahan yang terjadi sehingga menjadi jelas siapa yang memprovokasi nelayan sehingga dapat di proses hukum,” tegasnya.
Muh Ferdhiyadi N, Staf Penguatan Organisas dan Rakyat Walhi Sulsel mengatakan, terkait dengan adanya isu miring mengenai kehadiran Walhi Sulsel di Pulau tentu itu tidaklah benar.
"Keberadaan Walhi Sulsel dan Aliansi Selamatkan Pesisir di Pulau Kodingareng bersama masyarakat berjuang mempertahankan keberlangsungan lingkungan hidup dan keberlangsungan penghidupan masyarakat," katanya.
Lihat Juga: Pencarian 3 Penambang Pasir Tertimbun Longsor di Lereng Gunung Semeru Dilanjutkan Pagi Ini
Menurut Tokoh Masyarakat Pulau Kodingareng, Sampara Sarif, sikap Walhi yang kerap memprovokasi warga sehingga berbuat anarkis tentunya sangat tidak diinginkan. Dan tentunya, hal itu tidak masuk dalam rencana menimbulkan sejumlah masalah ke beberapa pihak.
“Biarkan kami yang selesaikan masalah yang kami hadapi, tidak perlu ada intervensi dari pihak manapun termasuk Walhi. Masyarakat Kodingngareng hanya ingin kembali hidup normal tanpa ada saling memusuhi karena provokasi Walhi Sulsel,”terangnya.
Dia menduga, banyak warga yang ikut terhasut oleh Walhi karena sebelumnya diiming-imingi sesuatu sehingga mereka mau mengganggu operasional eksplorasi pasir laut oleh PT.Boskalis.
Sampara menegaskan, sejauh ini masyarakat sudah sangat paham apa yang dikerjakan Boskalis disekitar kawasan laut di Kodingareng. Bahkan, dipastikan tidak ada dampak ekologi terhadap Pulau Kodingngareng akibat tambang pasir laut di blok supermonde.
Terkait keberadaan Walhi Sulsel atau lembaga apapun yang mendampingi masyarakat Kodingngareng selama ini hanya memperalat masyarakat untuk ambisi mereka semata karena tidak ada manfaat yang diberikan bahkan hanya membawa masalah buat masyarakat selama mereka di pulau Kodingngareng.
“Saya mendukung proses hukum pelaku perusakan kapal Boskalis, agar terbuka fakta permasalahan yang terjadi sehingga menjadi jelas siapa yang memprovokasi nelayan sehingga dapat di proses hukum,” tegasnya.
Muh Ferdhiyadi N, Staf Penguatan Organisas dan Rakyat Walhi Sulsel mengatakan, terkait dengan adanya isu miring mengenai kehadiran Walhi Sulsel di Pulau tentu itu tidaklah benar.
"Keberadaan Walhi Sulsel dan Aliansi Selamatkan Pesisir di Pulau Kodingareng bersama masyarakat berjuang mempertahankan keberlangsungan lingkungan hidup dan keberlangsungan penghidupan masyarakat," katanya.
Lihat Juga: Pencarian 3 Penambang Pasir Tertimbun Longsor di Lereng Gunung Semeru Dilanjutkan Pagi Ini
(agn)
tulis komentar anda