Gubernur Jatim Khofifah Pastikan Kapasitas Bed Isolasi Pasien COVID-19 Mencukupi
Jum'at, 11 September 2020 - 14:27 WIB
Selain itu, Khofifah juga menyampaikan ke masyarakat agar menghilangkan stigma buruk kepada warga yang terkena COVID-19.
Fenomena stigma ini membuat pasien dengan gejala COVID-19 takut ke rumah sakit sehingga baru datang ketika sudah memberat. Padahal jumlah bed isolasi dan ICU isolasi di Jawa Timur relatif masih cukup.
"Terlambatnya penanganan pasien positif ini dipengaruhi oleh adanya stigma sehingga masyarakat takut untuk ke Rumah Sakit untuk diperiksakan COVID-19, padahal saat ini bed isolasi kita masih cukup," ujar Khofifah. (Baca juga: Tidur Sekamar dengan Pria Lain, Istri Dokter di Pasuruan Digerebek Warga)
Sebelumnya, di awal bulan Juli telah dilaporkan bahwa bed isolasi di Jatim mengalami overload, khususnya Surabaya Raya. Beberapa rumah sakit di Jatim juga dilaporkan memiliki Bed Occupancy Rate yang melebihi 80%. (Baca juga: Pemkot Surabaya akan Swab Pendatang dan Denda Pelanggar Protokol Kesehatan)
Pemprov Jatim, selanjutnya mengambil langkah cepat dengan mendirikan RS Darurat Lapangan Indrapura bersama dengan pemerintah pusat, TNI, Polri diikuti dengan menambah RS Rujukan dari yang sebelumnya hanya 44 di awal April menjadi 127 RS Rujukan. Kedua langkah ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi kondisi overload tersebut.
"Di RSUD Soetomo, pasien COVID-19 yang dirawat juga menurun. Bulan Mei mencapai 223 orang dan memuncak menjadi 622 orang di Bulan Juni. Lalu di bulan Juli turun menjadi 486 orang dan 379 di bulan Agustus," kata Direktur Utama RSUD Dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi.
Lihat Juga: Silaturahmi ke Ponpes Al Lathifiyyah Putri Tambak Beras, Khofifah Disambut Pelukan Nyai Machfudhoh
Fenomena stigma ini membuat pasien dengan gejala COVID-19 takut ke rumah sakit sehingga baru datang ketika sudah memberat. Padahal jumlah bed isolasi dan ICU isolasi di Jawa Timur relatif masih cukup.
"Terlambatnya penanganan pasien positif ini dipengaruhi oleh adanya stigma sehingga masyarakat takut untuk ke Rumah Sakit untuk diperiksakan COVID-19, padahal saat ini bed isolasi kita masih cukup," ujar Khofifah. (Baca juga: Tidur Sekamar dengan Pria Lain, Istri Dokter di Pasuruan Digerebek Warga)
Sebelumnya, di awal bulan Juli telah dilaporkan bahwa bed isolasi di Jatim mengalami overload, khususnya Surabaya Raya. Beberapa rumah sakit di Jatim juga dilaporkan memiliki Bed Occupancy Rate yang melebihi 80%. (Baca juga: Pemkot Surabaya akan Swab Pendatang dan Denda Pelanggar Protokol Kesehatan)
Pemprov Jatim, selanjutnya mengambil langkah cepat dengan mendirikan RS Darurat Lapangan Indrapura bersama dengan pemerintah pusat, TNI, Polri diikuti dengan menambah RS Rujukan dari yang sebelumnya hanya 44 di awal April menjadi 127 RS Rujukan. Kedua langkah ini dinilai cukup efektif dalam mengatasi kondisi overload tersebut.
"Di RSUD Soetomo, pasien COVID-19 yang dirawat juga menurun. Bulan Mei mencapai 223 orang dan memuncak menjadi 622 orang di Bulan Juni. Lalu di bulan Juli turun menjadi 486 orang dan 379 di bulan Agustus," kata Direktur Utama RSUD Dr Soetomo dr Joni Wahyuhadi.
Lihat Juga: Silaturahmi ke Ponpes Al Lathifiyyah Putri Tambak Beras, Khofifah Disambut Pelukan Nyai Machfudhoh
(boy)
tulis komentar anda