Pulang dari Thailand, Mahasiswa Blitar Tak Nyaman Dikarantina di Desa
Minggu, 03 Mei 2020 - 22:47 WIB
BLITAR - Dua orang mahasiawa asal Kabupaten Blitar, yang baru tiba dari tempat belajarnya di Thailand, mendatangi Kantor Pemkab Blitar, pada Minggu (3/5/2020) malam.
Meski tidak ada gejala klinis yang mengarah Covid-19, kedua perempuan berusia 24 dan 29 tahun tersebut langsung diperiksa kesehatannya sekaligus diminta menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
"Benar, ada dua mahasiswa yang datang dari Thailand," ujar Krisna Yekti, Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar kepada wartawan Minggu (3/5/2020).
Kedua mahasiswi tersebut warga Desa Sukorejo, Kecamatan Udanawu dan Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben. Kedatangan mereka ke Kantor Pemkab Blitar, Minggu (3/5/2020) malam diantar bus Provinsi Jawa Timur nopol L 7599 AP.
Untuk memastikan kesehatan keduanya, petugas mengecek suhu tubuh serta riwayat perjalanan. Setelah selesai dan dianggap tidak ada persoalan, mahasiswa dari Kecamatan Kesamben langsung pulang ke rumah. Ia menjalani karantina mandiri di rumah orang tuanya.
Sedangkan mahasiswa dari Kecamatan Udanawu, kata Krisna Yekti, memilih menjalani karantina mandiri di gedung LEC, Garum. Yang bersangkutan mengaku tidak nyaman jika harus menjalani isolasi mandiri di rumah orang tuanya di Udanawu.
"Yang dari Udanawu dikarantina di LEC (LEC Garum), karena dia kalau di desanya tidak nyaman," terang Krisna Yekti tanpa menjelaskan ketidaknyamanan yang dimaksud. Tercatat pada Minggu (3/5/2020) jumlah ODP (Orang dalam Pemantauan) Covid-19 di Kabupaten Blitar 779.
Jumlah ODP yang selesai dipantau 14 hari 660, ODP proses pemantauan 101, ODP meninggal dunia 9, dan ODP yang menjalani rawat inap 9. Sedangkan jumlah PDP (Pasien dalam Pengawasan) 29 orang, dengan perincian, PDP yang pulang 12, PDP yang dirawat 11 dan PDP yang meninggal dunia 6 orang.
Sementara jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 8 orang, yakni masih dalam observasi 5 orang, telah sembuh 1 orang dan meninggal dunia 2 orang.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
Meski tidak ada gejala klinis yang mengarah Covid-19, kedua perempuan berusia 24 dan 29 tahun tersebut langsung diperiksa kesehatannya sekaligus diminta menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
"Benar, ada dua mahasiswa yang datang dari Thailand," ujar Krisna Yekti, Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Blitar kepada wartawan Minggu (3/5/2020).
Kedua mahasiswi tersebut warga Desa Sukorejo, Kecamatan Udanawu dan Desa Pagerwojo, Kecamatan Kesamben. Kedatangan mereka ke Kantor Pemkab Blitar, Minggu (3/5/2020) malam diantar bus Provinsi Jawa Timur nopol L 7599 AP.
Untuk memastikan kesehatan keduanya, petugas mengecek suhu tubuh serta riwayat perjalanan. Setelah selesai dan dianggap tidak ada persoalan, mahasiswa dari Kecamatan Kesamben langsung pulang ke rumah. Ia menjalani karantina mandiri di rumah orang tuanya.
Sedangkan mahasiswa dari Kecamatan Udanawu, kata Krisna Yekti, memilih menjalani karantina mandiri di gedung LEC, Garum. Yang bersangkutan mengaku tidak nyaman jika harus menjalani isolasi mandiri di rumah orang tuanya di Udanawu.
"Yang dari Udanawu dikarantina di LEC (LEC Garum), karena dia kalau di desanya tidak nyaman," terang Krisna Yekti tanpa menjelaskan ketidaknyamanan yang dimaksud. Tercatat pada Minggu (3/5/2020) jumlah ODP (Orang dalam Pemantauan) Covid-19 di Kabupaten Blitar 779.
Jumlah ODP yang selesai dipantau 14 hari 660, ODP proses pemantauan 101, ODP meninggal dunia 9, dan ODP yang menjalani rawat inap 9. Sedangkan jumlah PDP (Pasien dalam Pengawasan) 29 orang, dengan perincian, PDP yang pulang 12, PDP yang dirawat 11 dan PDP yang meninggal dunia 6 orang.
Sementara jumlah pasien positif Covid-19 sebanyak 8 orang, yakni masih dalam observasi 5 orang, telah sembuh 1 orang dan meninggal dunia 2 orang.
Lihat Juga: FKH UWKS dan Universiti Malaysia Kelantan Kenalkan Konsep Animal Welfare ke Generasi Muda
(eyt)
tulis komentar anda