Pembangunan IPAL RSUD Lakipadada Libatkan FKM Unhas
Rabu, 09 September 2020 - 14:21 WIB
TANA TORAJA - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tana Toraja bekerja sama dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin dalam proyek pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL) di RSUD Lakipadada dan sembilan puskesmas di Tana Toraja.
Kerja sama ini dalam rangka pendampingan dan pembinaan dengan melibatkan ahli di bidang kesehatan lingkungan dalam proses pembangunan IPAL di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Tana Toraja.
Selain itu, Unhas juga mengutus Guru Besar FKM, Prof Dr Anwar Daud, meninjau instalasi IPAL RSUD Lakipadada yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, namun tak lama lagi rampung.
"Pembangunan instalasi IPAL RSUD Lakipadada sudah sesuai standar dan komponen-komponennya juga sudah sangat lengkap," ujar Prof Anwar Daud saat memantau pembangunan instalasi IPAL RSUD Lakipadada, Rabu (9/9/2020).
Prof Anwar Daud mengatakan, salah satu komponen penting dalam pembangunan IPAL yang sesuai standar rumah sakit adalah komponen HCM, yang berfungsi untuk mengolah limbah, terutama yang bersumber dari laboratorium yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun.
Limbah yang sudah diolah HCM itu lalu dialirkan ke reaktor (aerob/anaerob) yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Limbah yang sudah diolah oleh reaktor harus diolah lagi oleh membran yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kecil yang tidak tersaring oleh reaktor.
"Apabila pembangunan IPAL tidak dilengkapi dengan komponen membran maka IPAL tidak akan berfungsi dengan baik. Kondisi itulah yang terjadi pada IPAL lama RSUD Lakipadada yang dibangun pada tahun 2014," ujar Prof Anwar Daud.
Prof Anwar Daud menyatakan, secara keseluruhan IPAL RSUD Lakipadada sudah sesuai standar. Bahkan IPAL RSUD Lakipadada sudah didesain untuk mengantisipasi perkembangan rumah sakit ke depan. IPAL RSUD Lakipadada yang dibangun saat ini tetap bisa maksimal berfungsi, meski rumah sakit mengalami perkembangan.
"Untuk pembangunan IPAL di sembilan puskesmas, pihak terkait diharapkan melengkapi dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup atau UKL dan upaya pemantauan lingkungan hidup UPL," ujarnya.
Direktur RSUD Lakipadada, Syafari Mangopo belum lama ini menyatakan bahwa, pembangunan IPAL RSUD Lakipadada sebagai satu upaya memaksimalkan pelayanan ke masyarakat. Dengan harapan, ke depan masyarakat lebih nyaman saat berobat di rumah sakit milik Pemkab Tana Toraja itu.
Lihat Juga: Gelar FGD, Unhas-BPIP Bahas Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dari Perspektif Budaya Hukum
Kerja sama ini dalam rangka pendampingan dan pembinaan dengan melibatkan ahli di bidang kesehatan lingkungan dalam proses pembangunan IPAL di sejumlah fasilitas kesehatan di Kabupaten Tana Toraja.
Selain itu, Unhas juga mengutus Guru Besar FKM, Prof Dr Anwar Daud, meninjau instalasi IPAL RSUD Lakipadada yang saat ini masih dalam tahap pembangunan, namun tak lama lagi rampung.
"Pembangunan instalasi IPAL RSUD Lakipadada sudah sesuai standar dan komponen-komponennya juga sudah sangat lengkap," ujar Prof Anwar Daud saat memantau pembangunan instalasi IPAL RSUD Lakipadada, Rabu (9/9/2020).
Prof Anwar Daud mengatakan, salah satu komponen penting dalam pembangunan IPAL yang sesuai standar rumah sakit adalah komponen HCM, yang berfungsi untuk mengolah limbah, terutama yang bersumber dari laboratorium yang banyak mengandung bahan kimia berbahaya dan beracun.
Limbah yang sudah diolah HCM itu lalu dialirkan ke reaktor (aerob/anaerob) yang berfungsi untuk membunuh bakteri. Limbah yang sudah diolah oleh reaktor harus diolah lagi oleh membran yang berfungsi untuk menyaring partikel-partikel kecil yang tidak tersaring oleh reaktor.
"Apabila pembangunan IPAL tidak dilengkapi dengan komponen membran maka IPAL tidak akan berfungsi dengan baik. Kondisi itulah yang terjadi pada IPAL lama RSUD Lakipadada yang dibangun pada tahun 2014," ujar Prof Anwar Daud.
Prof Anwar Daud menyatakan, secara keseluruhan IPAL RSUD Lakipadada sudah sesuai standar. Bahkan IPAL RSUD Lakipadada sudah didesain untuk mengantisipasi perkembangan rumah sakit ke depan. IPAL RSUD Lakipadada yang dibangun saat ini tetap bisa maksimal berfungsi, meski rumah sakit mengalami perkembangan.
"Untuk pembangunan IPAL di sembilan puskesmas, pihak terkait diharapkan melengkapi dokumen upaya pengelolaan lingkungan hidup atau UKL dan upaya pemantauan lingkungan hidup UPL," ujarnya.
Direktur RSUD Lakipadada, Syafari Mangopo belum lama ini menyatakan bahwa, pembangunan IPAL RSUD Lakipadada sebagai satu upaya memaksimalkan pelayanan ke masyarakat. Dengan harapan, ke depan masyarakat lebih nyaman saat berobat di rumah sakit milik Pemkab Tana Toraja itu.
Lihat Juga: Gelar FGD, Unhas-BPIP Bahas Kerapuhan Etika Penyelenggara Negara dari Perspektif Budaya Hukum
(luq)
tulis komentar anda