Rawan Kecelakaan, Perlintasan Liar di Sukoharjo Ditutup
Minggu, 06 September 2020 - 17:50 WIB
SOLO - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasional (Daops) 6 Yogyakarta menggelar inspeksi jalur rel Solo -Wonogiri. Perlintasan kereta api liar di KM 6+428 di Desa Mbugel, Sukoharjo ditutup karena dinilai membahayakan.
Perlintasan sangat rawan kecelakaan karena tanpa palang dan petugas yang menjaga. Padahal, perlintasan itu setiap hari dilewati Railbus Batara Krisna yang berangkat dari Stasiun Purwosari, Solo menuju Stasiun Wonogiri PP. (Baca juga: Ada Letusan di Laboratorium Kimia, SMA Muhammadiyah 1 Solo Heboh )
“Kami suport para petugas lapangan yang melakukan penutupan perlintasan liar di KM6+428 lintas Solokota-Sukoharjo,” kata Executive Vice President (EVP) PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Eko Purwanto, Minggu (6/9/2020). (Baca juga: Menag Tinjau Lahan Untuk Pembangunan Grand Mosque di Solo )
Dalam inspeksi menggunakan dresin, pihaknya juga ingin memastikan prasarana terawat dengan baik, penjagaan aset berjalan sesuai ketentuan dan melihat potensi angkutan.
Dia juga mengingatkan pentingnya protokol kesehatan agar dilaksanakan konsisten. Dirinya berpesan agar semuanya tetap bekerja optimal dan tidak mengabaikan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. Seluruh petugas diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melaksanakan 3M serta memperhatikan K3 selama bekerja.
Perlintasan sangat rawan kecelakaan karena tanpa palang dan petugas yang menjaga. Padahal, perlintasan itu setiap hari dilewati Railbus Batara Krisna yang berangkat dari Stasiun Purwosari, Solo menuju Stasiun Wonogiri PP. (Baca juga: Ada Letusan di Laboratorium Kimia, SMA Muhammadiyah 1 Solo Heboh )
“Kami suport para petugas lapangan yang melakukan penutupan perlintasan liar di KM6+428 lintas Solokota-Sukoharjo,” kata Executive Vice President (EVP) PT KAI Daops 6 Yogyakarta, Eko Purwanto, Minggu (6/9/2020). (Baca juga: Menag Tinjau Lahan Untuk Pembangunan Grand Mosque di Solo )
Dalam inspeksi menggunakan dresin, pihaknya juga ingin memastikan prasarana terawat dengan baik, penjagaan aset berjalan sesuai ketentuan dan melihat potensi angkutan.
Dia juga mengingatkan pentingnya protokol kesehatan agar dilaksanakan konsisten. Dirinya berpesan agar semuanya tetap bekerja optimal dan tidak mengabaikan protokol kesehatan selama pandemi COVID-19. Seluruh petugas diminta menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), melaksanakan 3M serta memperhatikan K3 selama bekerja.
(nth)
tulis komentar anda