Geger Sumpah Palapa, Ibu Penguasa Majapahit Turun Tangan Temui Gajah Mada
Minggu, 16 Maret 2025 - 06:22 WIB
Tahap kedua dari permintaan Gayatri melibatkan wilayah Mancanegara. Kelompok wilayah ini meliputi negeri-negeri tetangga di luar Negara Agung, tempat pengaruh budaya dan sistem pemerintahan Majapahit tidak terlalu besar, yaitu Sunda, kerajaan-kerajaan kecil di Jawa Tengah, Lombok, Sumatera Utara, dan Selatan.
Majapahit akan memberikan tawaran yang memikat agar negeri-negeri dalam kelompok ini mau bergabung. Hal ini membuat agresi militer dikatakan Gayatri tak perlu dibutuhkan, terpenting bagaimana diplomasi dan negosiasi yang cerdas.
Di tahap terakhir, Gayatri mengusulkan keterlibatan negeri-negeri di kawasan Nusantara yang jauh dan hanya memiliki sedikit kesamaan dengan budaya Jawa seperti, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Tumasek, dan Pahang di Semenanjung Melayu. Para penguasa lokal akan diajak untuk menerima Majapahit alih-alih Kaisar China atau monarki jauh lainnya, sebagai penguasa feodal tertinggi.
Doktrin Majapahit Raya ini tidak menekankan penaklukan militer melainkan dibaca sebagai undangan kepada negeri-negeri tetangga dan kerabat untuk bergabung ke dalam keramahan tanah air Jawa, yang angkatan lautnya akan diperluas untuk memberikan perlindungan dari musuh-musuh dari jauh, serta memudahkan urusan-urusan dagang di antara negeri-negeri yang saling bertetangga.
Walaupun sedikit tak sepakat, Gajah Mada yang keras, kuat, dan mengutamakan aksi itu akhirnya menyepakati rencana Gayatri yang dilihatnya kurang agresif. Satu-satunya keberatan Gajah Mada adalah keputusan untuk memangkas penggunaan kekerasan dalam mengajak Sunda untuk bergabung ke Majapahit.
Majapahit akan memberikan tawaran yang memikat agar negeri-negeri dalam kelompok ini mau bergabung. Hal ini membuat agresi militer dikatakan Gayatri tak perlu dibutuhkan, terpenting bagaimana diplomasi dan negosiasi yang cerdas.
Di tahap terakhir, Gayatri mengusulkan keterlibatan negeri-negeri di kawasan Nusantara yang jauh dan hanya memiliki sedikit kesamaan dengan budaya Jawa seperti, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Tumasek, dan Pahang di Semenanjung Melayu. Para penguasa lokal akan diajak untuk menerima Majapahit alih-alih Kaisar China atau monarki jauh lainnya, sebagai penguasa feodal tertinggi.
Doktrin Majapahit Raya ini tidak menekankan penaklukan militer melainkan dibaca sebagai undangan kepada negeri-negeri tetangga dan kerabat untuk bergabung ke dalam keramahan tanah air Jawa, yang angkatan lautnya akan diperluas untuk memberikan perlindungan dari musuh-musuh dari jauh, serta memudahkan urusan-urusan dagang di antara negeri-negeri yang saling bertetangga.
Walaupun sedikit tak sepakat, Gajah Mada yang keras, kuat, dan mengutamakan aksi itu akhirnya menyepakati rencana Gayatri yang dilihatnya kurang agresif. Satu-satunya keberatan Gajah Mada adalah keputusan untuk memangkas penggunaan kekerasan dalam mengajak Sunda untuk bergabung ke Majapahit.
(abd)
Lihat Juga :
tulis komentar anda