Geger Sumpah Palapa, Ibu Penguasa Majapahit Turun Tangan Temui Gajah Mada

Minggu, 16 Maret 2025 - 06:22 WIB
loading...
Geger Sumpah Palapa,...
Di pidato pelantikan sebagai Mahapatih, Gajah Mada mengucapkan Sumpah Palapa yang membuat pejabat Istana Majapahit terkejut dan membuat polemik. FOTO/IST
A A A
JAKARTA - UCAPAN Gajah Mada saat dilantik jadi Mahapatih Majapahit membuat geger. Di pidato pelantikannya itu Gajah Mada mengucapkan sumpah yang membuat pejabat Istana Majapahit terkejut dan membuat polemik.

Sumpah yang dikenal Sumpah Palapa itu membuat perbincangan di internal Istana. Sebagian pejabat ada yang setuju dengan ucapan Gajah Mada, tapi sebagian lagi menyangsikan sumpah yang diucapkan mahapatih tersebut. Posisi penguasa Kerajaan Majapahit yang dijabat Tribhuwana Tunggadewi pun terjepit.

Gayatri, ibu Tribhuwana Tunggadewi, sampai harus turun tangan untuk memastikan hal tersebut. Ikut campurnya orang tua penguasa Majapahit itu guna memastikan dan mendapatkan penjelasan perihal ucapan Gajah Mada di Sumpah Palapa itu. Perdebatan sempat terjadi antara Gayatri dan Gajah Mada yang masih memilih pada pendiriannya.



Gayatri menghargai pendapat Gajah Mada dan mendukung langkah Gajah Mada menyatukan nusantara melalui sumpahnya. Gayatri yang merupakan istri pendiri Kerajaan Majapahit Raden Wijaya itu akhirnya setuju dengan ucapan sumpah Gajah Mada usai perdebatan panjang.

Earl Drake pada bukunya "Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit" menyebut, Gayatri menyampaikan persyaratan khusus kepada Gajah Mada. Syaratnya yakni mengusulkan tiga tahap untuk menyukseskan gagasan Gajah Mada.

Tahap pertama adalah menggiring tetangga-tetangga terdekat agar mau masuk ke dalam kendali langsung Majapahit, untuk menjaga kedaulatannya. Wilayah yang disebut Negara Agung ini, akan meliputi seluruh negeri di Jawa, Madura, dan Bali.

Gayatri berujar mudah-mudahan mereka mau bergabung dengan konfederasi atas kehendak sendiri, meski kekerasan akan digunakan seandainya diperlukan. Hal ini dikatakan Gayatri agar mengakomodir ide gagasan Gajah Mada yang dilantik menjadi Mahapatih Majapahit.



Tahap kedua dari permintaan Gayatri melibatkan wilayah Mancanegara. Kelompok wilayah ini meliputi negeri-negeri tetangga di luar Negara Agung, tempat pengaruh budaya dan sistem pemerintahan Majapahit tidak terlalu besar, yaitu Sunda, kerajaan-kerajaan kecil di Jawa Tengah, Lombok, Sumatera Utara, dan Selatan.

Majapahit akan memberikan tawaran yang memikat agar negeri-negeri dalam kelompok ini mau bergabung. Hal ini membuat agresi militer dikatakan Gayatri tak perlu dibutuhkan, terpenting bagaimana diplomasi dan negosiasi yang cerdas.

Di tahap terakhir, Gayatri mengusulkan keterlibatan negeri-negeri di kawasan Nusantara yang jauh dan hanya memiliki sedikit kesamaan dengan budaya Jawa seperti, Maluku, Kalimantan, Sulawesi, Tumasek, dan Pahang di Semenanjung Melayu. Para penguasa lokal akan diajak untuk menerima Majapahit alih-alih Kaisar China atau monarki jauh lainnya, sebagai penguasa feodal tertinggi.

Doktrin Majapahit Raya ini tidak menekankan penaklukan militer melainkan dibaca sebagai undangan kepada negeri-negeri tetangga dan kerabat untuk bergabung ke dalam keramahan tanah air Jawa, yang angkatan lautnya akan diperluas untuk memberikan perlindungan dari musuh-musuh dari jauh, serta memudahkan urusan-urusan dagang di antara negeri-negeri yang saling bertetangga.

Walaupun sedikit tak sepakat, Gajah Mada yang keras, kuat, dan mengutamakan aksi itu akhirnya menyepakati rencana Gayatri yang dilihatnya kurang agresif. Satu-satunya keberatan Gajah Mada adalah keputusan untuk memangkas penggunaan kekerasan dalam mengajak Sunda untuk bergabung ke Majapahit.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Serangan Mendadak 2...
Serangan Mendadak 2 Arah Kerajaan Majapahit dan Pasukan Tartar Mongol ke Daha Kediri
Majapahit Taklukan Kerajaan...
Majapahit Taklukan Kerajaan Thailand Berujung Hubungan Erat Melayu dan Jawa
Kisah Kelantan, Negara...
Kisah Kelantan, Negara Bagian Malaysia yang Masuk Kerajaan Majapahit di Bawah Hayam Wuruk
Ekspansi Majapahit Jadikan...
Ekspansi Majapahit Jadikan Pahang Malaysia Wilayah Bawahan usai Sumpah Palapa
Pengaruh China dalam...
Pengaruh China dalam Perekonomian Majapahit yang Jadi Pusat Perdagangan Dunia
Kisah Sumpah Palapa...
Kisah Sumpah Palapa Wujudkan Kekayaan Melimpah di Istana Majapahit Kaya
Rahasia Kejayaan Majapahit!...
Rahasia Kejayaan Majapahit! Hayam Wuruk Bangun Infrastruktur Mewah dan Sistem Hukum Kuat
Kemarahan Gayatri ke...
Kemarahan Gayatri ke Raja Majapahit hingga Rencanakan Pembunuhan Bersama Gajah Mada
Gayatri, Perempuan di...
Gayatri, Perempuan di Balik Penentuan Lokasi Ibu Kota Kerajaan Majapahit
Rekomendasi
Xbox Siap Kenalkan Copilot...
Xbox Siap Kenalkan Copilot AI untuk Gaming
Sinopsis Sinetron Terbelenggu...
Sinopsis Sinetron Terbelenggu Rindu Eps 176: Teror Elang Pada Noah
Mengenal 4 Jalur Seleksi...
Mengenal 4 Jalur Seleksi Mandiri UGM 2025, Dibuka 18 Maret
Berita Terkini
Profil Mayjen TNI Piek...
Profil Mayjen TNI Piek Budyakto yang Dimutasi Jadi Pangdam Udayana
22 menit yang lalu
Gas 3 Kg Meledak di...
Gas 3 Kg Meledak di Depok, 5 Orang Terluka
45 menit yang lalu
Eddy Soeparno Bersama...
Eddy Soeparno Bersama Anggota DPR PAN Gelar Bazar Murah di Subang
1 jam yang lalu
Bersihkan Sumur Limbah...
Bersihkan Sumur Limbah Pabrik, 3 Pekerja di Sumedang Tewas
2 jam yang lalu
Kabupaten Bandung Kembali...
Kabupaten Bandung Kembali Dilanda Banjir, 4 Kecamatan Terendam dan Ratusan Warga Mengungsi
3 jam yang lalu
Aksi Penggerudukan Rapat...
Aksi Penggerudukan Rapat Panja RUU TNI di Hotel Mewah Dilaporkan ke Polda Metro
3 jam yang lalu
Infografis
Rusia Sekarang Dapat...
Rusia Sekarang Dapat Menyerang 3 Ibu Kota Sekutu NATO
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved