Jejak Keilmuan KH Hasyim Asy'ari: Kitab-Kitab Bersejarah yang Masih Dipelajari di Pondok Pesantren Tebu Ireng
Kamis, 06 Maret 2025 - 10:42 WIB
Ia berharap para santri dapat meneladani ajaran yang tertulis dalam kitab-kitab tersebut agar keilmuan dan akhlak mereka semakin baik.
Di perpustakaan khusus yang ada di pesantren ini, tersimpan lebih dari 20 kitab yang KH Hasyim Asy'ari tulis. Kitab-kitab tersebut mengupas berbagai aspek ajaran Islam, mulai dari fiqih hingga adab dalam mencari ilmu.
Salah satu kitab yang masih dipelajari hingga kini adalah At-Tibyan, yang membahas pentingnya silaturahmi serta bahaya memutuskannya.
Selain itu, ada juga kitab Taklimul Muta’allim, yang mengajarkan tata krama dalam menuntut ilmu. Kitab-kitab ini banyak dijadikan pegangan oleh para santri, terutama saat bulan Ramadan, di mana pembelajaran agama lebih intensif dilakukan.
Seiring bertambahnya usia, banyak kitab peninggalan KH Hasyim Asy’ari yang mulai lapuk. Namun, pihak pengelola perpustakaan di Pondok Pesantren Tebuireng telah melakukan upaya pelestarian dengan menggandakan kitab-kitab tersebut.
Dengan demikian, diharapkan ilmu yang terkandung di dalamnya tetap bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya dan dipelajari di berbagai pondok pesantren di Indonesia.
Di perpustakaan khusus yang ada di pesantren ini, tersimpan lebih dari 20 kitab yang KH Hasyim Asy'ari tulis. Kitab-kitab tersebut mengupas berbagai aspek ajaran Islam, mulai dari fiqih hingga adab dalam mencari ilmu.
Salah satu kitab yang masih dipelajari hingga kini adalah At-Tibyan, yang membahas pentingnya silaturahmi serta bahaya memutuskannya.
Selain itu, ada juga kitab Taklimul Muta’allim, yang mengajarkan tata krama dalam menuntut ilmu. Kitab-kitab ini banyak dijadikan pegangan oleh para santri, terutama saat bulan Ramadan, di mana pembelajaran agama lebih intensif dilakukan.
Seiring bertambahnya usia, banyak kitab peninggalan KH Hasyim Asy’ari yang mulai lapuk. Namun, pihak pengelola perpustakaan di Pondok Pesantren Tebuireng telah melakukan upaya pelestarian dengan menggandakan kitab-kitab tersebut.
Dengan demikian, diharapkan ilmu yang terkandung di dalamnya tetap bisa diwariskan kepada generasi selanjutnya dan dipelajari di berbagai pondok pesantren di Indonesia.
(shf)
Lihat Juga :
tulis komentar anda