Menantang Maut di Jembatan Bambu Sekernan Muarojambi
Sabtu, 01 Maret 2025 - 09:54 WIB
Jembatan penghubung antardesa di wilayah Desa Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi, Jambi ambruk akibat diterjang banjir. Foto/Azhari Sultan Jambi
MUAROJAMBI - Jembatan penghubung antardesa di wilayah Desa Awin Jaya, Kecamatan Sekernan, Kabupaten Muarojambi , Jambi ambruk akibat diterjang banjir. Selain menyebabkan aktivitas perekonomian warga lumpuh, waktu tempuh untuk ke desa tetangga juga bertambah sekitar dua jam.
Untuk menyiasatinya, warga terpaksa bergotong royong membangun jembatan dengan media bambu agar bisa melintas. Siapa pun yang melewati jembatan darurat, baik orang ataupun kendaraan roda dua tersebut harus ekstra hati-hati lantaran tidak adanya pengaman di sisi kanan dan kiri jembatan bambu.
Kepala Dusun Syarifudin mengatakan derasnya arus air akibat banjir menyebabkan jembatan sepanjang 45 meter ini menjadi ambruk total. "Jembatan bambu ini adalah inisiatif warga. Namun yang melintasi jembatan harus hati-hati," ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Hanya saja sangat menggangu perekonomian masyarakat. Perekonomian warga jadi lumpuh," ujarnya.
Dia menambahkan, jarak dan waktu tempuh akibat kejadian ini jadi bertambah panjang. "Yang semula dengan adanya jembatan ini waktu tempuh satu jam, sekarang dengan adanya jembatan ambruk ini jadi dua jam perjalanan," imbuh Syarifudin.
Menurutnya, mereka yang memiliki mobil harus keliling, jalannya memutar arah sehingga memakan waktu dua jam perjalanan. "Kami berharap pemerintah daerah secepatnya bisa memperbaiki jembatan dengan membangun jembatan yang lebih kokoh lagi dari sebelumnya," pungkasnya.
Untuk menyiasatinya, warga terpaksa bergotong royong membangun jembatan dengan media bambu agar bisa melintas. Siapa pun yang melewati jembatan darurat, baik orang ataupun kendaraan roda dua tersebut harus ekstra hati-hati lantaran tidak adanya pengaman di sisi kanan dan kiri jembatan bambu.
Kepala Dusun Syarifudin mengatakan derasnya arus air akibat banjir menyebabkan jembatan sepanjang 45 meter ini menjadi ambruk total. "Jembatan bambu ini adalah inisiatif warga. Namun yang melintasi jembatan harus hati-hati," ujarnya, Sabtu (1/3/2025).
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. "Hanya saja sangat menggangu perekonomian masyarakat. Perekonomian warga jadi lumpuh," ujarnya.
Dia menambahkan, jarak dan waktu tempuh akibat kejadian ini jadi bertambah panjang. "Yang semula dengan adanya jembatan ini waktu tempuh satu jam, sekarang dengan adanya jembatan ambruk ini jadi dua jam perjalanan," imbuh Syarifudin.
Menurutnya, mereka yang memiliki mobil harus keliling, jalannya memutar arah sehingga memakan waktu dua jam perjalanan. "Kami berharap pemerintah daerah secepatnya bisa memperbaiki jembatan dengan membangun jembatan yang lebih kokoh lagi dari sebelumnya," pungkasnya.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda