Menhut Raja Juli Melepasliarkan Sepasang Kucing Emas di TN Gunung Leuser

Kamis, 27 Februari 2025 - 14:42 WIB
Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melepasliarkan sepasang kucing emas Sumatera di Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, Langkat, Sumatera Utara. Foto/Istimewa
LANGKAT - Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni melepasliarkan sepasang kucing emas Sumatera di Taman Nasional (TN) Gunung Leuser, Langkat, Sumatera Utara. Kucing emas adalah salah satu spesies kucing liar yang keberadaanya di alam sangat sulit ditemui.

Sepasang kucing emas ini tercatat lahir pada 23 Juli 2021 yang merupakan generasi Fenotipe 2. Kucing emas atau catopuma temminckii yang dilepasliarkan ini merupakan hasil penangkaran PT Alam Jaya Nusantara.

Kucing emas adalah hewan yang dilindungi berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.106/2018 dengan sebaran wilayah Sumatera hingga Semenanjung Malaysia.







Menhut dalam kegiatan ini didampingi oleh Dirjen Penegakan Hukum Kehutanan (Gakum) Kemenhut Dwi Januarto Nugroho, Direktur Konservasi Spesies dan Genetik Kemenhut Nunu Anugrah. Turut pula hadir mendampingi, Komisaris Faunalad Dokter Irene dan Owner Fauna Indonesia Danny Gunalen.

"Semoga kucing emasnya berkembang dengan baik,” ujar Menhut Raja Antoni saat melepasliarkan sepasang kucing emas tersebut dikutip Kamis (27/2/2025).

Menhut Raja Antoni juga melakukan peninjauan area restorasi Cinta Raja III. Area ini awalnya disebut merupakan bekas lahan sawit yang kembali ditanami.

"Usaha-usaha konservasi yang dilakukan oleh teman-teman di PT Alam Jaya Nusantara ini tentu ini merupakan satu komitmen yang tidak ada harganya, orang boleh punya banyak uang, tapi yang mendedikasikan atau menyisihkan uangnya untuk konservasi sedikit. Kita harap masih banyak lain," ujar Menhut.

Dia mengatakan setelah penanaman ulang selama 7 tahun, saat ini hasil restorasi bekas lahan sawit ini terlihat. Dirinya menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah dan berbagai pihak untuk kembali menghijaukan lahan dan hutan Indonesia.

"Kebun sawit di kawasan dibabat lalu kemudian ditanam ulang, setelah 7 tahun kita bisa lihat perbedaannya. Yang dilakulan PT Alam Jaya Nusantara maupun Yayasan Orangutan Sumatera Lestari adalah contoh yang sangat baik di mana perlu adanya kolaborasi dan kerja sama yang baik," pungkasnya.

Sekadar diketahui, di area restorasi Cinta Raja ini terpantau adanya 4 individu orang utan dan 8 harimau, serta area dimanfaatkan untuk penelitian studi tingkat universitas.
(rca)
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content