Mundur Dari ASN, Eri Cahyadi Kemasi Barang dan Tinggalkan Kantor Bappeko

Kamis, 03 September 2020 - 15:37 WIB
Bakal calon wali kota Surabaya dari PDIP, Eri Cahyadi mengemasi barang-barang di kantornya di Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya. Foto : SINDOnews/Lukman Hakim
SURABAYA - Setelah teken surat pengunduran diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), bakal calon wali kota Surabaya dari PDIP, Eri Cahyadi mengemasi barang-barang di kantornya di Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Jalan Pacar. Dia dilepas para pegawai Bappeko dengan haru.

“Waktu kami dengar nama bapak disebut dalam pengumuman rekomendasi. Kami terus terang kaget. Bahagia tapi juga sedih. Sedih karena berarti bapak harus meninggalkan kami,” kata salah seorang ASN Bappeko.(Baca juga: Puluhan Kiai NU di Surabaya Dukung Eri Cahyadi Meneruskan Risma )

Eri Cahyadi mulai mengemasi barang-barangnya langsung setelah menghadiri konferensi pers pencalonan dirinya oleh PDIP di Taman Harmoni. Dari tempat pembuangan akhir (TPA) yang disulap Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menjadi taman kota terbesar di Surabaya itu, Eri menuju Bappeko malam harinya. Dia mengemasi barang-barangnya berupa buku-buku, dokumen, hingga sejumlah merchandise. (Baca juga : Australia Resesi, Awas! Investasi RI Terancam Ambyar )



“Saya harus komitmen karena sudah mundur dari ASN. Maka secepatnya saya harus menanggalkan semua fasilitas negara yang saya pakai. Semakin cepat semakin baik karena saya tak ingin dianggap menggunakan fasilitas rakyat untuk kepentingan politik,” kata Eri. (Baca juga : Wali Kota New York City Ancam Seret Presiden Trump ke Pengadilan )

Birokrat yang menjadi pelopor sistem pengadaan barang dan jasa secara elektronik di Pemkot Surabaya dan direplikasi ke daerah-daerah lain tersebut lantas melanjutkan membereskan barang-barangnya Kamis (3/9/2020) paginya.

Mantan kepala Dinas Cipta Karya dan Dinas Kebersihan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya itu membereskan ruang kerjanya di lantai dua gedung Bappeko. Momen Eri beres-beres ruang kerja tak ayal membuat para pegawai Bappeko bersedih. Mereka harus ditinggal kepala badan yang sudah memimpin mereka selama dua tahun terakhir.

“Pak Eri ini selalu memotivasi pegawai untuk terus berkembang. Beliau juga mengelola pekerjaan-pekerjaan perencanaan dengan sangat modern. Dia selalu ingin agar semua program selalu ada impact-nya ke masyarakat kecil. Jangan cuma program kelihatan bagus, tapi wong cilik cuma jadi penonton,” kata salah seorang ASN.

Usai mengemasi barangnya, Eri berjalan membawa koper dan container box berisi buku-buku bacaannya. Beberapa di antaranya buku berjudul Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia tulisan Cindy Adams, Pengantar Analisis Kebijakan Publik tulisan William N Dunn terbitan UGM, Indeks Drainase dan Banjir Perkotaan, dan Pembangunan Inklusif.

Saat melintasi lorong tengah ruang para pegawai, dia diantarkan dengan tepuk tangan oleh para pegawai. Beberapa dari mereka terlihat menitikkan air mata.

"Bismillah. Aku titip kantor yo, Rek! Tulung jogoen kantor ini dengan kinerja yang baik. Nek koen gak genah kerjone, seng soro warga-warga yang tidak mampu karena mereka adalah kelompok paling rentan,” katanya.(Baca juga : Mengejutkan! PDIP Usung Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya )
(nun)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content