Jalur Pendakian ke Gunung Semeru Ditutup hingga 8 Februari 2025
Sabtu, 18 Januari 2025 - 11:22 WIB
MALANG - Pengelola memperpanjang penutupan jalur pendakian ke Gunung Semeru hingga Sabtu, 8 Februari 2025 karena cuaca buruk. Sebelumnya pendakian ke Gunung Semeru sudah ditutup sejak 2 Januari hingga 16 Januari 2025 karena alasan cuaca.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS) Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, kebijakan memperpanjang penutupan ini dituangkan dalam surat yang dikeluarkannya. Surat keputusan nomor PG. 2/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025, dibuat terkait keputusan memperpanjang penutupan pendakian ke Gunung Semeru.
"Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan memperpanjang penutupan Pendakian Gunung Semeru hingga 8 Februari 2025," ucap Rudijanta Tjahja Nugraha saat memberikan keterangannya, pada Sabtu (18/1/2025).
Keputusan ini disebut Rudi, diambil demi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk keselamatan dan kenyamanan wisatawan yang masuk ke area Gunung Semeru. Apalagi dari perkiraan dan himbauan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai adanya cuaca ekstrem sepanjang Januari 2025.
"Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung, dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengimbau kepada seluruh calon pengunjung, untuk mematuhi keputusan ini dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal," jelasnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru sempat membuka akses pendakian ke Ranukumbulo pada 23 - 31 Desember 2024. Total ada sebanyak 386 pendaki yang resmi mendaftarkan diri ke pengelola melalui laman resmi BB-TNTBS di laman resmi Bromo Tengger Semeru yang dikelola.
Jumlah itu rinciannya Kamis 26 Desember 2024 baru ada yang mendaftar sebanyak enam orang, kemudian disusul pada 27 Desember 2024 sebanyak 35 orang, pada 28 Desember 2024 sebanyak 75 orang.
Kemudian di 29 Desember ada 68 orang. Jumlah pengunjung kian naik sejak 30 Desember 2024 kemarin dengan total 93 pengunjung dan di hari terakhir 2024 tercatat ada 109 pendakian hingga Ranukumbulo yang terdaftar.
Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BB-TNTBS) Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan, kebijakan memperpanjang penutupan ini dituangkan dalam surat yang dikeluarkannya. Surat keputusan nomor PG. 2/T.8/TU/KSA.5.1/B/01/2025, dibuat terkait keputusan memperpanjang penutupan pendakian ke Gunung Semeru.
"Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru akan memperpanjang penutupan Pendakian Gunung Semeru hingga 8 Februari 2025," ucap Rudijanta Tjahja Nugraha saat memberikan keterangannya, pada Sabtu (18/1/2025).
Keputusan ini disebut Rudi, diambil demi hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk keselamatan dan kenyamanan wisatawan yang masuk ke area Gunung Semeru. Apalagi dari perkiraan dan himbauan cuaca yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai adanya cuaca ekstrem sepanjang Januari 2025.
"Keputusan ini diambil untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan pengunjung, dari ancaman bencana alam yang dipicu oleh cuaca ekstrem. Menteri Kehutanan Republik Indonesia mengimbau kepada seluruh calon pengunjung, untuk mematuhi keputusan ini dan tidak melakukan aktivitas pendakian secara ilegal," jelasnya.
Sebelumnya, Gunung Semeru sempat membuka akses pendakian ke Ranukumbulo pada 23 - 31 Desember 2024. Total ada sebanyak 386 pendaki yang resmi mendaftarkan diri ke pengelola melalui laman resmi BB-TNTBS di laman resmi Bromo Tengger Semeru yang dikelola.
Jumlah itu rinciannya Kamis 26 Desember 2024 baru ada yang mendaftar sebanyak enam orang, kemudian disusul pada 27 Desember 2024 sebanyak 35 orang, pada 28 Desember 2024 sebanyak 75 orang.
Kemudian di 29 Desember ada 68 orang. Jumlah pengunjung kian naik sejak 30 Desember 2024 kemarin dengan total 93 pengunjung dan di hari terakhir 2024 tercatat ada 109 pendakian hingga Ranukumbulo yang terdaftar.
Lihat Juga :
tulis komentar anda