Pangeran Diponegoro dan Sri Sultan HB IV Berselisih Akibat Kebijakan Sewa Tanah yang Merugikan Pribumi

Rabu, 15 Januari 2025 - 05:58 WIB
Sementara itu, Buku Kedung Kebo bahkan menyebutkan bagaimana pada saat dilangsungkan upacara Garebeg Puwasa, 12 Juli 1820, Diponegoro secara terbuka di muka umum memarahi Danurejo IV yang mengizinkan penyewaan lahan sawah milik kerajaan kepada pengusaha perkebunan nila asal Inggris.

Ketika Danurejo menjawab kritik itu dengan asal-asalan, Pangeran benar-benar murka sampai-sampai melepaskan selopnya dan memukulkannya dengan keras ke wajah Patih Danurejo.

Salah satu langkah pertama Diponegoro sebagai wali (Wakil-Dalem) Sultan yang masih balita, Hamengkubuwono V, adalah menyerang seluruh kebijakan itu.

Bagi pangeran kebijakan itu dianggap membuat rakyat menderita begitu banyak menyewakan tanah-tanah ke Belanda. Hal itu ia sampaikan kepada Patih Danurejo saat pertemuan Dewan Pemerintahan Tertinggi Yogya, pada Januari 1823.

Maka tak heran bila ada pendapat dari saudara sepupu tertua Pangeran Diponegoro, Mangkudiningrat II yang menuliskan salah satu sebab utama besarnya dukungan bagi Pangeran Diponegoro menyusul pecahnya Perang Jawa, adalah ketidaksenangan orang-orang Jawa pribumi karena tanah-tanah mereka disewakan ke orang-orang Tionghoa dan Eropa.
(shf)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content