Awas! Miliki Gas Mematikan, Kawah Sileri Gunung Dieng Erupsi Freatik
Selasa, 07 Januari 2025 - 08:34 WIB
BANJARNEGARA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi melaporkan Kawah Sileri Gunung Dieng di Jawa Tengah mengalami erupsi freatik . Kawah ini dikenal memiliki konsentrasi gas tinggi yang berbahaya bagi kehidupan
Erupsi ini berupa Kawah Sileri menyemburkan lumpur sejauh maksimal 50 meter. Dengan erupsi ini, Gunung Dieng yang berada pada ketinggian 2565 mdpl itu secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang saat ini masih berada pada status waspada atau level II.
“Tanggal 6 Januari 2025 pukul 10:58:02 WIB kembali terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh ±50 meter ke arah utara dan barat laut, ±25 meter ke arah barat, dan ±5 meter ke arah selatan,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
Wafid mengatakan erupsi ini terekam di seismograf digital dengan durasi sekitar 56,8 detik dan amplitudo maksimum 42,7 mm. Visual asap erupsi berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 70 meter dari permukaan air kawah.
“Erupsi freatik kali ini tidak didahului oleh tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan baik secara visual maupun instrumental (kegempaan dan/atau geokimia) sebelum terjadinya erupsi. Kegempaan tidak mengalami peningkatan dan suhu air Kawah Sileri dalam tiga hari terakhir berfluktuasi antara 63 hingga 71,5 derajat Celcius (normal). Sensor suhu masih berfungsi pasca kejadian erupsi,” katanya.
Wafid pun mengatakan erupsi freatik cukup sering terjadi di dataran tinggi Dieng. Dalam lima tahun terakhir tercatat pernah terjadi erupsi freatik di Kawah Pagerkandang pada 14 Januari 2019, peningkatan konsentrasi dan aliran gas CO2 di Kawah Timbang pada 15 April 2020 dan 16 Januari 2023, erupsi freatik di Kawah Sileri pada 29 April 2021 dengan lontaran lumpur dalam radius kurang dari 500 meter.
Kemudian peningkatan kegempaan Kawah Sileri pada 13 Januari 2023, serta erupsi freatik di Kawah Siglagah pada 30 Juli 2021 yang menyemburkan lumpur dalam radius kurang dari 10 meter yang disertai dengan suara dentuman yang sesekali terdengar hingga jarak 100 meter. Terbaru pada 18 Desember 2024 yang lalu terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh ±100 meter ke arah utara sampai timur, ±25 meter ke arah barat, dan ±10 meter ke arah selatan.
Erupsi ini berupa Kawah Sileri menyemburkan lumpur sejauh maksimal 50 meter. Dengan erupsi ini, Gunung Dieng yang berada pada ketinggian 2565 mdpl itu secara administratif masuk ke dalam wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, dan Kabupaten Batang saat ini masih berada pada status waspada atau level II.
“Tanggal 6 Januari 2025 pukul 10:58:02 WIB kembali terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh ±50 meter ke arah utara dan barat laut, ±25 meter ke arah barat, dan ±5 meter ke arah selatan,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam keterangannya, Selasa (7/1/2025).
Wafid mengatakan erupsi ini terekam di seismograf digital dengan durasi sekitar 56,8 detik dan amplitudo maksimum 42,7 mm. Visual asap erupsi berwarna putih tebal dengan tinggi sekitar 70 meter dari permukaan air kawah.
“Erupsi freatik kali ini tidak didahului oleh tanda-tanda peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan baik secara visual maupun instrumental (kegempaan dan/atau geokimia) sebelum terjadinya erupsi. Kegempaan tidak mengalami peningkatan dan suhu air Kawah Sileri dalam tiga hari terakhir berfluktuasi antara 63 hingga 71,5 derajat Celcius (normal). Sensor suhu masih berfungsi pasca kejadian erupsi,” katanya.
Wafid pun mengatakan erupsi freatik cukup sering terjadi di dataran tinggi Dieng. Dalam lima tahun terakhir tercatat pernah terjadi erupsi freatik di Kawah Pagerkandang pada 14 Januari 2019, peningkatan konsentrasi dan aliran gas CO2 di Kawah Timbang pada 15 April 2020 dan 16 Januari 2023, erupsi freatik di Kawah Sileri pada 29 April 2021 dengan lontaran lumpur dalam radius kurang dari 500 meter.
Baca Juga
Kemudian peningkatan kegempaan Kawah Sileri pada 13 Januari 2023, serta erupsi freatik di Kawah Siglagah pada 30 Juli 2021 yang menyemburkan lumpur dalam radius kurang dari 10 meter yang disertai dengan suara dentuman yang sesekali terdengar hingga jarak 100 meter. Terbaru pada 18 Desember 2024 yang lalu terjadi erupsi freatik di Kawah Sileri berupa semburan lumpur sejauh ±100 meter ke arah utara sampai timur, ±25 meter ke arah barat, dan ±10 meter ke arah selatan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda