Bayi Diduga Tertukar Dalam Kondisi Meninggal, RS di Cempaka Putih Fasilitasi Tes DNA

Selasa, 10 Desember 2024 - 17:46 WIB
Dia hanya bertemu bayi ketika mengazankannya. “Soalnya dari awal habis operasi istri saya, itu bayi nggak diperlihatkan ke ibunya. Jenis kelaminnya pun seluruh anggota tubuhnya nggak diperlihatkan sama saya dan istri. Ketika itu saya cuma datang dipanggil untuk mengazankan bayi,” kata MR.

Sore harinya, MR diberitahu pihak RS jika bayinya dalam kondisi kritis. Pihak RS meminta MR untuk menandatangani dokumen pemasangan oksigen tambahan.

“Saya nggak sempat baca semua. Pak, tanda tangan dulu saja. Katanya ini surat izin untuk memasang oksigen tambahan. Gitu doang ngomongnya, oksigen tambahan,” ucapnya.

Keesokan harinya, MR diberitahu oleh pihak RS bahwa bayinya sudah meninggal dunia. MR mengaku tak sempat melihat kondisi tubuh anaknya bahkan hanya menerima jasad bayinya dari rumah sakit sudah dalam kondisi terbungkus kain kafan.

Setelah itu, pihak RS meminta MR memakamkan jasad bayinya. MR pun memakamkan jasad anaknya di TPU kawasan Cilincing.

Sehari setelahnya, istri MR meminta agar makam tersebut dibongkar karena ingin melihat jasad anaknya. MR meminta izin pada TPU untuk membongkar makam.

Saat itu, TPU memberikan izin dengan syarat tidak memviralkan terkait pembongkaran makam. Setelah dibongkar, MR dan pihak keluarga lainnya kaget melihat kondisi jasad bayi.

Menurut MR, jasad bayi yang ada dalam kubur berbeda dengan apa yang tercatat direkam medis rumah sakit. Bayi yang MR kuburkan tingginya sekitar 70-80 cm, sementara yang tertulis di catatan medis hanya 47 cm.

“Bayi saya itu panjangnya lebih dari 47 cm. Jadi itu bisa sampai 60-80 cm. Itu bukan bayi satu hari,” ujar MR.
(jon)
Halaman :
Lihat Juga :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content