Kisah Kelam Raja Jayanegara, Bertabiat Buruk hingga Dibenci Rakyat Majapahit
Sabtu, 19 Oktober 2024 - 16:45 WIB
Setelah kematian Jayanegara pada tahun 1328, ia didharmakan di Candi Srenggapura di Kapopongan. Namun, hingga kini, Candi Bajang Ratu di Desa Temon, Trowulan, Mojokerto, kerap dianggap sebagai tempat penghormatan untuk Raja Jayanegara.
Mitos lokal menyebutkan bahwa Jayanegara adalah "raja yang gagal", dan para pejabat yang mengunjungi Candi Bajang Ratu harus memutar dari sisi kiri atau kanan, jika tidak ingin kehilangan jabatan.
Kisah Jayanegara yang tragis dan penuh kontroversi, mulai dari perilaku buruk hingga kematiannya yang misterius, meninggalkan jejak kelam dalam sejarah panjang Kerajaan Majapahit.
Di balik kemegahan Majapahit, cerita tentang seorang raja yang dibenci rakyatnya menjadi pengingat bahwa kekuasaan tanpa kebijaksanaan sering kali berakhir dengan kehancuran.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
Mitos lokal menyebutkan bahwa Jayanegara adalah "raja yang gagal", dan para pejabat yang mengunjungi Candi Bajang Ratu harus memutar dari sisi kiri atau kanan, jika tidak ingin kehilangan jabatan.
Kisah Jayanegara yang tragis dan penuh kontroversi, mulai dari perilaku buruk hingga kematiannya yang misterius, meninggalkan jejak kelam dalam sejarah panjang Kerajaan Majapahit.
Di balik kemegahan Majapahit, cerita tentang seorang raja yang dibenci rakyatnya menjadi pengingat bahwa kekuasaan tanpa kebijaksanaan sering kali berakhir dengan kehancuran.
Lihat Juga: Kisah Malam Takbiran di Timor Timur, Bukan Diiringi Suara Bedug Melainkan Desingan Peluru
(shf)
tulis komentar anda