Kisah Kelam Raja Jayanegara, Bertabiat Buruk hingga Dibenci Rakyat Majapahit
Sabtu, 19 Oktober 2024 - 16:45 WIB
Sosok Gajah Mada ini kelak menjadi mahapatih legendaris yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Meski demikian, Jayanegara tetap tidak dapat menghindari berbagai pemberontakan.
Sejumlah pemberontakan besar mewarnai masa pemerintahannya. Pemberontakan pertama dipimpin oleh Ranggalawe pada tahun 1309, diikuti oleh Lembu Sora pada 1311.
Kedua tokoh ini dulunya adalah pengikut setia Raden Wijaya, namun mereka berbalik menentang Jayanegara karena merasa kecewa dengan kepemimpinan Jayanegara.
Pemberontakan terbesar datang dari Kuti pada tahun 1319, yang bahkan berhasil menduduki istana dan memaksa Jayanegara melarikan diri ke Desa Badamder. Namun, berkat kecerdikan dan keberanian Gajah Mada serta pasukan Bhayangkara, Kuti akhirnya berhasil dikalahkan.
Namun, kisah tragis Jayanegara tidak berhenti pada pemberontakan. Ia akhirnya tewas ditikam oleh Tanca, salah satu abdi dalem kerajaan yang istrinya diduga digoda oleh sang raja.
Dalam Kitab Pararaton, diceritakan bahwa saat itu Jayanegara sedang menderita bisul dan memanggil Tanca untuk mengobatinya. Saat menjalani pengobatan, Tanca malah menikam Jayanegara hingga tewas.
Misteri kematian Jayanegara masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Beberapa versi menyebutkan bahwa Gajah Mada lah yang sebenarnya menjadi dalang di balik pembunuhan tersebut, menggunakan Tanca sebagai alat untuk menyingkirkan raja yang dianggap tidak layak.
Hal ini diperkuat oleh berbagai tafsir sejarah, termasuk yang diungkap oleh Slamet Muljana dalam bukunya Tafsir Sejarah Nagara Kretagama dan Muhammad Yamin dalam Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara.
Sejumlah pemberontakan besar mewarnai masa pemerintahannya. Pemberontakan pertama dipimpin oleh Ranggalawe pada tahun 1309, diikuti oleh Lembu Sora pada 1311.
Kedua tokoh ini dulunya adalah pengikut setia Raden Wijaya, namun mereka berbalik menentang Jayanegara karena merasa kecewa dengan kepemimpinan Jayanegara.
Pemberontakan terbesar datang dari Kuti pada tahun 1319, yang bahkan berhasil menduduki istana dan memaksa Jayanegara melarikan diri ke Desa Badamder. Namun, berkat kecerdikan dan keberanian Gajah Mada serta pasukan Bhayangkara, Kuti akhirnya berhasil dikalahkan.
Pembunuhan Jayanegara
Namun, kisah tragis Jayanegara tidak berhenti pada pemberontakan. Ia akhirnya tewas ditikam oleh Tanca, salah satu abdi dalem kerajaan yang istrinya diduga digoda oleh sang raja.
Dalam Kitab Pararaton, diceritakan bahwa saat itu Jayanegara sedang menderita bisul dan memanggil Tanca untuk mengobatinya. Saat menjalani pengobatan, Tanca malah menikam Jayanegara hingga tewas.
Misteri kematian Jayanegara masih menjadi perdebatan di kalangan sejarawan. Beberapa versi menyebutkan bahwa Gajah Mada lah yang sebenarnya menjadi dalang di balik pembunuhan tersebut, menggunakan Tanca sebagai alat untuk menyingkirkan raja yang dianggap tidak layak.
Hal ini diperkuat oleh berbagai tafsir sejarah, termasuk yang diungkap oleh Slamet Muljana dalam bukunya Tafsir Sejarah Nagara Kretagama dan Muhammad Yamin dalam Gajah Mada Pahlawan Persatuan Nusantara.
Candi Bajang Ratu
tulis komentar anda