Pelaku Industri Perkapalan Bahas Isu Strategis Kemaritiman di Cirebon
Selasa, 24 September 2024 - 16:27 WIB
CIREBON - Diskusi yang mengangkat isu strategis di bidang maritim dengan menghadirkan para pemangku kepentingan industri perkapalan digelar di Dok Bahari Nusantara (DBN) Cirebon, Jawa Barat.
Mengusung tema Menjala Asa Maritim diskusi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional yang ke-60 pada Senin (23/9/2024).
Diskusi dihadiri Koordinator Fanta Maritim Makbul Ramadhani, Direktur Utama DBN Sudiding Irsyad, akademisi Yahya Kuncoro sebagai pembicara.
Makbul Ramadhani menjelaskan bahwa program Menjala Asa Maritim bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu strategis dengan para pemangku kepentingan di sektor maritim.
"Dalam sesi kegiatan ini kami menyerap masukan dari pelaku industri perkapalan, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan, penguatan industri perkapalan sangat penting untuk mengoptimalkan konektivitas antar pulau," kata Makbul yang juga merupakan Ketua Umum Relawan Angkatan Muda Prabowo (Ampera).
Sedangkan Sudiding Irsyad mengatakan bahwa perlunya menciptakan ekosistem industri yang mendukung sektor ini. Ia mengusulkan pemberdayaan komponen industri perkapalan dari sumber lokal untuk mengurangi ketergantungan impor, mengingat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah, yakni 40%.
Sudiding juga menyoroti kebijakan fiskal terkait pajak yang memengaruhi harga kapal. Di Batam, pajak yang dikenakan free. Sementara di luar Batam dikenakan pajak dan bea masuk dengan total mencapai 22%.
Mengusung tema Menjala Asa Maritim diskusi ini digelar dalam rangka memperingati Hari Maritim Nasional yang ke-60 pada Senin (23/9/2024).
Diskusi dihadiri Koordinator Fanta Maritim Makbul Ramadhani, Direktur Utama DBN Sudiding Irsyad, akademisi Yahya Kuncoro sebagai pembicara.
Makbul Ramadhani menjelaskan bahwa program Menjala Asa Maritim bertujuan untuk mendiskusikan isu-isu strategis dengan para pemangku kepentingan di sektor maritim.
"Dalam sesi kegiatan ini kami menyerap masukan dari pelaku industri perkapalan, mengingat Indonesia sebagai negara kepulauan, penguatan industri perkapalan sangat penting untuk mengoptimalkan konektivitas antar pulau," kata Makbul yang juga merupakan Ketua Umum Relawan Angkatan Muda Prabowo (Ampera).
Sedangkan Sudiding Irsyad mengatakan bahwa perlunya menciptakan ekosistem industri yang mendukung sektor ini. Ia mengusulkan pemberdayaan komponen industri perkapalan dari sumber lokal untuk mengurangi ketergantungan impor, mengingat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) masih rendah, yakni 40%.
Sudiding juga menyoroti kebijakan fiskal terkait pajak yang memengaruhi harga kapal. Di Batam, pajak yang dikenakan free. Sementara di luar Batam dikenakan pajak dan bea masuk dengan total mencapai 22%.
Lihat Juga :
tulis komentar anda