Kisah Cinta Tragis Raden Ayu Lembah dan Jatuhnya Kekuasaan Amangkurat III di Kartasura

Senin, 16 September 2024 - 06:25 WIB
Lukisan hukuman mati Raden Ayu Lembah. Foto/Istimewa
KISAH cinta yang melibatkan Raden Ayu Lembah dan Pangeran Kencet menjadi bagian kelam dari sejarah jatuhnya kekuasaan Amangkurat III di Kesultanan Mataram Islam. Kisah tragis ini terjadi pada akhir abad ke-17.

Raden Mas Sutikna merupakan putra Amangkurat II. Kakek buyutnya adalah Sultan Agung dari Mataram. Sutikna juga dijuluki Pangeran Kencet, karena menderita cacat dibagikan tumit dan dikenal sangat temperamen.

Saat menjadi Adipati Anom, dia menikah dengan sepupunya Raden Ayu Lembah, putri Pangeran Puger. Pernikahan ini membawa malapetaka. Raden Ayu Lembah selingkuh dan dihukum mati oleh Amangkurat III alias Sutikna.





Hal itu sebagaimana diungkapkan Joko Darmawan di buku “Mengenal Budaya Nasional Trah Raja-raja Mataram di Tanah Jawa, Deepublish, 2017. Tragedi dan kisah cinta masa Mataram Kartasura selalu menarik untuk diulas.

Dimulai dari iring-iringan pengantin bangsawan di Kartasura, pada akhir abad ke-17. Di depan iringan itu, di atas kuda yang ranggi, tampak seorang pemuda bertubuh tegap dan rupawan bernama Raden Sukra, putra Raden Adipati Sindureja.

Tidak disangka, di tengah-tengah massa rakyat terselip putra mahkota Pangeran Kencet. Melihat ketampanan Raden Sukra, mendidih hatinya. Menjadi tampan, ternyata buruk di Kerajaan Kartasura, pada masa Amangkurat III.

Malam setelah iring-iringan itu juga, Sukra dipanggil Sutikna. Hanya karena tampan, Sukra disiksa dihadapan Adipati Anom. Ia beramai-ramai dipukuli oleh prajurit, dan matanya dimasukkan semut hitam hingga berdarah.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content