Biden dan Trump Kutuk Perlakuan China Terhadap Muslim Uighur
Kamis, 27 Agustus 2020 - 10:55 WIB
WASHINGTON - Dua kandidat presiden Amerika Serikat (AS) , Joe Biden dan Donald Trump ikut memperhatikan kondisikelompok minoritas Muslim Uighur . Kedunya kompakmengutuk perlakuan China terhadap kelompok tersebut.
Capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, dengan suara lantang menyebut perlakuan China terhadap Muslim Uighur sebagai genosida.
"Penindasan tak terkatakan yang dialami oleh warga Uighur dan etnis minoritas lainnya di tangan pemerintah otoriter China adalah genosida dan Joe Biden menentangnya dengan sangat kuat," kata kampanyenya pekan ini seperti dikutip dari VOA, Kamis (27/8/2020).
Kampanye Biden mengatakan bahwa jika pemerintahan Trump memutuskan untuk menyebut tindakan China sebagai genosida, pertanyaan yang mendesak adalah apa yang akan dilakukan Donald Trump untuk mengambil tindakan.
"Dia juga harus meminta maaf karena memaafkan perlakuan mengerikan terhadap Uighur ini," kata kampanye Biden.
Sedangkan pemerintahan Trump belum menggambarkan tindakan Beijing sebagai genosida, tetapi juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) John Ullyot mengutuk perlakuan China terhadap orang-orang Uighur.
Ia mengatakan China telah melakukan tindakan mengerikan terhadap wanita, termasuk aborsi paksa, sterilisasi paksa dan metode kontrasepsi paksa lainnya, kerja paksa yang disponsori negara, kekerasan seksual termasuk melalui pemerkosaan dalam tahanan, wajib tinggal di rumah oleh pejabat Han dan kawin paksa.
"Kekejaman Partai Komunis China juga termasuk penahanan terbesar etnis minoritas sejak Perang Dunia II," juru bicara NSC itu menambahkan.
Capres AS dari Partai Demokrat, Joe Biden, dengan suara lantang menyebut perlakuan China terhadap Muslim Uighur sebagai genosida.
"Penindasan tak terkatakan yang dialami oleh warga Uighur dan etnis minoritas lainnya di tangan pemerintah otoriter China adalah genosida dan Joe Biden menentangnya dengan sangat kuat," kata kampanyenya pekan ini seperti dikutip dari VOA, Kamis (27/8/2020).
Kampanye Biden mengatakan bahwa jika pemerintahan Trump memutuskan untuk menyebut tindakan China sebagai genosida, pertanyaan yang mendesak adalah apa yang akan dilakukan Donald Trump untuk mengambil tindakan.
"Dia juga harus meminta maaf karena memaafkan perlakuan mengerikan terhadap Uighur ini," kata kampanye Biden.
Sedangkan pemerintahan Trump belum menggambarkan tindakan Beijing sebagai genosida, tetapi juru bicara Dewan Keamanan Nasional (NSC) John Ullyot mengutuk perlakuan China terhadap orang-orang Uighur.
Ia mengatakan China telah melakukan tindakan mengerikan terhadap wanita, termasuk aborsi paksa, sterilisasi paksa dan metode kontrasepsi paksa lainnya, kerja paksa yang disponsori negara, kekerasan seksual termasuk melalui pemerkosaan dalam tahanan, wajib tinggal di rumah oleh pejabat Han dan kawin paksa.
"Kekejaman Partai Komunis China juga termasuk penahanan terbesar etnis minoritas sejak Perang Dunia II," juru bicara NSC itu menambahkan.
tulis komentar anda