Kisah Tragis Pejuang TRIP Arek Malang Gugur Dilindas Tank Militer Belanda

Minggu, 18 Agustus 2024 - 10:04 WIB
Batalyon 5.000 Tentara Rakyat Indonesia Pelajar (TRIP) yang berasal dari arek-arek Malang. Foto/Istimewa
Peristiwa miris menimpa salah satu pejuang Kemerdekaan Indonesia di Malang yang gugur dilindas tank Belanda. Pejuang itu merupakan bagian dari Batalyon 5.000 Tentara Rakyat Indonesia Pelajar (TRIP) yang berasal dari arek-arek Malang.

Pemerhati sejarah Malang Eko Irawan mengatakan, peristiwa itu berawal dari sebuah pergerakan pasukan pejuang dari arah markas demarkasi di Betek, hingga ke kawasan Lapangan Pacuan Kuda di Jalan Salak, kawasan Oro-oro Dowo, yang masuk Kecamatan Klojen, Kota Malang.

“Peristiwa itu terjadi pada 31 Juli 1947 itu memang perang, jadi setelah Belanda memasuki Malang seminggu sebelumnya,” kata Eko Irawan, Minggu (18/8/2024).





Saat itu awalnya pasukan Belanda bergerak, ada satu orang pejuang yang hendak mengantarkan pesan berkomunikasi dengan pasukan di wilayah Oro-oro Dowo, tapi ternyata misi itu tercium oleh pasukan Belanda.

“Orang ini dikirim mau diberitahu untuk perubahan strategi mundur, tapi ternyata tercium Belanda. Kemudian Belanda ini datang dari dua tempat, dari Betek atau dari sisi utara dan dari selatan balai kota,” tuturnya.

Kedatangan pasukan Belanda itu membuat satu batalyon TRIP terjepit. Pertempuran pun tak terhindarkan di kawasan Jalan Salak dan sekitarnya, tapi lagi-lagi peralatan perang tak seimbang membuat sekitar 35 pasukan pejuang arek-arek Malang gugur.

“Yang meninggal ada 35 orang, termasuk yang mengirimkan pesan itu. Peralatannya nggak seimbang, Belanda mengerahkan tank-tank dan persenjataan lengkap, satu orang pejuang kita gugur dilindas tank,” ucapnya.

Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content