Kisah Heroik Letnan Kolonel Inf (Purn) Untung Suroso Pimpin Kopassus Tumpas Teroris Cuma 2 Menit 49 Detik
Kamis, 15 Agustus 2024 - 06:59 WIB
Kisah heroik dalam sejarah TNI kembali terukir pada tahun 1981, ketika Letnan Kolonel Inf (Purn) Untung Suroso memimpin satuan kecil Komando Pasukan Khusus (Kopassus) dalam operasi pembebasan sandera pesawat Garuda Indonesia DC-9 Woyla.
Operasi ini tidak hanya menjadi prestasi gemilang, tetapi juga bukti kecepatan dan ketepatan pasukan elite TNI AD dalam mengatasi situasi darurat. Aksi itu diungkap Komandan Pasukan Tim Penyerbu, Letnan Kolonel Inf (Purn) Untung Soeroso pada 2020 silam.
Kepada Puspen TNI, Untung menceritakan kisah mendebarkan ini memang terjadi di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand, ketika pesawat Garuda Indonesia jenis Douglas DC-9 dibajak oleh sekelompok teroris bersenjata.
Dalam situasi kritis ini, Kopassus diberi tanggung jawab besar untuk menyelamatkan para sandera dalam operasi yang dikenal sebagai Operasi Woyla. Operasi bersejarah ini membuat terkejut dan kagum dunia militer dunia.
Dalam hitungan detik, tim yang dipimpin Untung Suroso berhasil menaklukkan para teroris dan membebaskan seluruh penumpang hanya dalam waktu 2 menit 49 detik. Suroso, yang saat itu memimpin enam prajurit, menceritakan bagaimana detik-detik krusial operasi berlangsung.
“Saat saya memberikan aba-aba untuk menyerbu, saya mulai menghitung waktu dengan stopwatch, bukan jam tangan biasa. Stopwatch ini adalah perlengkapan khusus dari Amerika. Saya terkejut ketika melihat waktu operasi selesai dalam 2 menit 49 detik,” ungkapnya.
Saat memasuki pesawat, tim Kopassus dibagi menjadi tiga bagian: depan, tengah, dan belakang. Setiap bagian hanya terdiri dari dua prajurit, sementara Suroso sendiri berada di dekat pintu depan untuk mengawasi situasi.
Operasi ini tidak hanya menjadi prestasi gemilang, tetapi juga bukti kecepatan dan ketepatan pasukan elite TNI AD dalam mengatasi situasi darurat. Aksi itu diungkap Komandan Pasukan Tim Penyerbu, Letnan Kolonel Inf (Purn) Untung Soeroso pada 2020 silam.
Kepada Puspen TNI, Untung menceritakan kisah mendebarkan ini memang terjadi di Bandara Don Mueang, Bangkok, Thailand, ketika pesawat Garuda Indonesia jenis Douglas DC-9 dibajak oleh sekelompok teroris bersenjata.
Dalam situasi kritis ini, Kopassus diberi tanggung jawab besar untuk menyelamatkan para sandera dalam operasi yang dikenal sebagai Operasi Woyla. Operasi bersejarah ini membuat terkejut dan kagum dunia militer dunia.
Dalam hitungan detik, tim yang dipimpin Untung Suroso berhasil menaklukkan para teroris dan membebaskan seluruh penumpang hanya dalam waktu 2 menit 49 detik. Suroso, yang saat itu memimpin enam prajurit, menceritakan bagaimana detik-detik krusial operasi berlangsung.
“Saat saya memberikan aba-aba untuk menyerbu, saya mulai menghitung waktu dengan stopwatch, bukan jam tangan biasa. Stopwatch ini adalah perlengkapan khusus dari Amerika. Saya terkejut ketika melihat waktu operasi selesai dalam 2 menit 49 detik,” ungkapnya.
Saat memasuki pesawat, tim Kopassus dibagi menjadi tiga bagian: depan, tengah, dan belakang. Setiap bagian hanya terdiri dari dua prajurit, sementara Suroso sendiri berada di dekat pintu depan untuk mengawasi situasi.
Baca Juga
tulis komentar anda