Geger Sekolah Petra Surabaya dan Warga Ribut Gegara Tarikan Iuran Keamanan Puluhan Juta Rupiah Per Bulan
Sabtu, 03 Agustus 2024 - 16:36 WIB
SURABAYA - Keributan pengurus RW sebuah perumahan di Surabaya, Jawa Timur dan pengurus Sekolah Petra Surabaya mencuat terkait tarikan iuran bulanan keamanan yang mencapai puluhan juta.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bahkan harus turun tangan untuk menengahi konflik tersebut.
Dalam video yang diunggah di media sosial Armudi dan akhirnya menjadi viral, terlihat pengurus RW Manyar, Tompotika terlibat adu mulut dengan pengurus Sekolah Petra Surabaya.
Kedua belah pihak berseteru mengenai kenaikan iuran bulanan keamanan perumahan yang semula Rp32 juta naik menjadi Rp35 juta per bulan.
Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPK Petra) menyatakan keberatan dan menolak iuran sebesar Rp35 juta per bulan karena tidak jelasnya laporan pertanggungjawaban dari pengurus RW.
Kabag Legal Petra, Christin Novianty Panjaitan menjelaskan bahwa berdasarkan kajian tim ahli Sekolah Petra, nilai iuran tersebut terlalu besar. Sekolah Petra hanya bersedia membayar iuran keamanan sebesar Rp25 juta.
Sementara itu, pengurus RW perumahan membantah adanya iuran yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah yang harus dibayarkan oleh Sekolah Petra.
Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji, bahkan harus turun tangan untuk menengahi konflik tersebut.
Baca Juga
Dalam video yang diunggah di media sosial Armudi dan akhirnya menjadi viral, terlihat pengurus RW Manyar, Tompotika terlibat adu mulut dengan pengurus Sekolah Petra Surabaya.
Kedua belah pihak berseteru mengenai kenaikan iuran bulanan keamanan perumahan yang semula Rp32 juta naik menjadi Rp35 juta per bulan.
Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPK Petra) menyatakan keberatan dan menolak iuran sebesar Rp35 juta per bulan karena tidak jelasnya laporan pertanggungjawaban dari pengurus RW.
Kabag Legal Petra, Christin Novianty Panjaitan menjelaskan bahwa berdasarkan kajian tim ahli Sekolah Petra, nilai iuran tersebut terlalu besar. Sekolah Petra hanya bersedia membayar iuran keamanan sebesar Rp25 juta.
Sementara itu, pengurus RW perumahan membantah adanya iuran yang nilainya mencapai ratusan juta rupiah yang harus dibayarkan oleh Sekolah Petra.
tulis komentar anda