Kisah 6 Juta Gulden Sumbangan Raja Yogyakarta Modal Awal Negara Republik Indonesia
Jum'at, 02 Agustus 2024 - 07:30 WIB
Hal itu sebagai modal awal Republik Indonesia. Penyerahan cek yang disaksikan oleh Jusuf Ranadipura itu berlangsung saat beliau mengadakan konsultasi dengan Soekarno - Hatta di Bangka pada tahun 1948.
Sebagai negarawan yang harus menyelamatkan negaranya, Sri Sultan Hamengkubuwana IX merelakan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia manakala meletus peristiwa Agresi Militer Belanda I di Jakarta.
Lebih daripada itu, karakter kenegarawanannya telah ditunjukkan sewaktu beliau menggagas penyelamatan Daerah Istimewa Yogyakarta, ibu kota Indonesia dari Agresi Militer Belanda II melalui Serangan Umum oleh Letnan Kolonel Soeharto pada tanggal 1 Maret 1949.
Karakter Sri Sultan Hamengkubuwana IX yang jujur dapat ditunjukkan sewaktu beliau tidak bersedia untuk dicalonkan sebagai wakil presiden periode 1978-1983. Saat itu ia menyaksikan gejala- gejala KKN di kalangan pejabat pusat yang mulai tampak pada tahun 1978.
Sikap tegas dan arif yang memanifestasikan ajaran Jawa yang berbunyi, "Aja cedhak kebo gupak!" Artinya: "Jangan mendekati kerbau yang kotor oleh lumpur".
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
Sebagai negarawan yang harus menyelamatkan negaranya, Sri Sultan Hamengkubuwana IX merelakan Yogyakarta sebagai ibu kota Indonesia manakala meletus peristiwa Agresi Militer Belanda I di Jakarta.
Lebih daripada itu, karakter kenegarawanannya telah ditunjukkan sewaktu beliau menggagas penyelamatan Daerah Istimewa Yogyakarta, ibu kota Indonesia dari Agresi Militer Belanda II melalui Serangan Umum oleh Letnan Kolonel Soeharto pada tanggal 1 Maret 1949.
Karakter Sri Sultan Hamengkubuwana IX yang jujur dapat ditunjukkan sewaktu beliau tidak bersedia untuk dicalonkan sebagai wakil presiden periode 1978-1983. Saat itu ia menyaksikan gejala- gejala KKN di kalangan pejabat pusat yang mulai tampak pada tahun 1978.
Sikap tegas dan arif yang memanifestasikan ajaran Jawa yang berbunyi, "Aja cedhak kebo gupak!" Artinya: "Jangan mendekati kerbau yang kotor oleh lumpur".
Lihat Juga: Kisah Tumenggung Pati Pembisik Sultan Amangkurat I Meredam Konflik Kesultanan Mataram dengan Banten
(ams)
tulis komentar anda