Kisah VOC, Perusahaan Dagang Belanda Bangkrut usai Biayai Perang Lawan Mataram hingga Korupsi

Rabu, 31 Juli 2024 - 06:21 WIB
VOC berhasil mengalahkan Kerajaan Mataram Islam. Tapi sepak terjang VOC sebagai firma dagang asing Belanda itu akhirnya bangkrut karena utang dan biaya peperangan. Foto/Ilustrasi/Indonesia.go.id
VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) berhasil mengalahkan Kerajaan Mataram Islam . Tapi sepak terjang VOC sebagai firma dagang asing Belanda itu akhirnya bangkrut karena utang dan biaya peperangan. Perang melawan pasukan Kerajaan Mataram konon menjadi salah satu biaya operasional terbesar yang dikeluarkan.

Kongsi Dagang atau Perusahaan Hindia Timur Belanda yang disingkat VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602. VOC merupakan persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di kawasan Asia, termasuk di kepulauan Nusantara.

VOC dibentuk untuk persekutuan dagang untuk kawasan Hindia Barat. Aset VOC saat pertama dibentuk diperkirakan sebesar US$ 7,9 triliun, atau sama dengan gabungan nilai 20 perusahaan papan atas di era modern, termasuk Google dan Apple. Usianya hanya bertahan sekitar 200 tahun saja, VOC harus gulung tikar pada 1799.



Dikutip dari "Tuah Bumi Mataram : Dari Panembahan Senopati hingga Amangkurat II", kehancuran VOC pada 1799 diperkirakan karena keserakahan dan kebobrokan moral. Sejumlah orang memandang, VOC bubar dan tamat riwayatnya akibat karma atas kekejamannya terhadap penduduk pribumi. Pada awalnya, VOC hanya mendapatkan izin monopoli dagang di Asia selama 21 tahun.



Namun lisensi dagang itu ternyata mencakup juga izin untuk melakukan penjajahan, menumpas para pesaing dan menjamin ketersediaan komoditas perdagangan yang stabil. Segala cara dilakukan, bahkan yang paling sadis sekalipun.

Di daerah-daerah yang berada di bawah kontrol VOC, perusahaan dagang ini terkenal sangat sewenang- wenang, Kongsi dagang itu, sebagai bagian dari kelicikan dan kebusukannya, menegosiasikan perjanjian dengan para penguasa lokal, mencetak uang, membentuk tentara yang menindas. Karenanya, perusahaan dagang ini selain dikenal licik, busuk, korup juga kejam dan sadis.

VOC adalah fase awal kekuatan asing yang berkuasa di Indonesia. Di tanah Nusantara ini, perusahaan milik para rampok dan bandit asing itu banyak mengeruk kekayaannya dan seluruh isi buminya. Para rampok dan maling asal Eropa itu juga menukar Manhattan, New York dengan Pulau Run, demi melanggengkan monopolinya atas pala (nutmeg) di Nusantara.

Adapun kemudian operasional VOC di Batavia, Hindia-Belanda, akhirnya digerogoti oleh praktik korupsi. Jual beli jabatan biasa dilakukan dengan cara-cara yang kotor. Sogokan wajib diberikan jika seseorang ingin menjadi pegawai atau mendapat jabatan penting. Maklum, VOC ini merupakan sarang rampok dan maling, sehingga cara-cara yang digunakan untuk mendapatkan kekayaan pun menghalalkan segala cara, selain memeras, merampok dan menggarong juga menyogok dan menyuap.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More Content