Ledakan Kompor Gas Picu Kebakaran Tewaskan 2 Anak di Polewali Mandar
Minggu, 28 Juli 2024 - 14:39 WIB
POLEWALI MANDAR - Kebakaran hebat menghanguskan sebuah rumah panggung di Desa Tuttula, Kecamatan Tapango, Kabupaten Polewali Mandar, Minggu pagi (28/7/2024). Insiden ini mengakibatkan dua anak yang merupakan kakak-beradik tewas dan dua anggota keluarga lainnya kritis akibat luka bakar serius.
Kebakaran diduga dipicu oleh ledakan kompor gas. Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 07:30 WITA, saat api dengan cepat melahap rumah tersebut. Kapolsek Tapango, Ipda Rahman, menjelaskan bahwa kebakaran diduga kuat bermula dari ledakan kompor gas ketika sang ayah sedang memasak kopi.
"Kronologisnya kejadian sekitar jam 7 pagi, ketika bapaknya mau masak kopi tiba-tiba regulator kompornya meledak sehingga terjadi kebakaran," ujar Ipda Rahman saat dikonfirmasi via telepon.
Akibat kebakaran ini, dua anak dalam keluarga tersebut tewas terbakar. Sementara itu, kepala keluarga, Juma Ali, dan istrinya, Rahmawati, saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Andi Depu karena luka bakar serius yang mereka alami.
Tim pemadam kebakaran yang dipimpin oleh Danru Abd. Rahim dan Wadanru Abd. Kahar, segera tiba di lokasi dengan empat unit armada—tiga dari Polewali dan satu dari Tinambung.
Mereka menggunakan berbagai teknik pemadaman, termasuk pendinginan, penyelimutan, urai, lokalisir/isolasi, dan pemutusan rantai unsur-unsur api. Meskipun upaya mereka heroik, hanya sisa-sisa puing yang berhasil diselamatkan dari kebakaran ini.
"Api berhasil dipadamkan dalam waktu 19 menit, dengan response time 29 menit dari saat laporan diterima hingga armada tiba di lokasi," ungkap Ipda Rahman.
Namun, bagi Rahmawati dan anaknya yang lain, Muh Gufran, waktu seolah berhenti saat mereka menyaksikan rumah dan dua anggota keluarga mereka lenyap dalam kobaran api.
Kebakaran diduga dipicu oleh ledakan kompor gas. Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 07:30 WITA, saat api dengan cepat melahap rumah tersebut. Kapolsek Tapango, Ipda Rahman, menjelaskan bahwa kebakaran diduga kuat bermula dari ledakan kompor gas ketika sang ayah sedang memasak kopi.
"Kronologisnya kejadian sekitar jam 7 pagi, ketika bapaknya mau masak kopi tiba-tiba regulator kompornya meledak sehingga terjadi kebakaran," ujar Ipda Rahman saat dikonfirmasi via telepon.
Akibat kebakaran ini, dua anak dalam keluarga tersebut tewas terbakar. Sementara itu, kepala keluarga, Juma Ali, dan istrinya, Rahmawati, saat ini sedang mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Andi Depu karena luka bakar serius yang mereka alami.
Tim pemadam kebakaran yang dipimpin oleh Danru Abd. Rahim dan Wadanru Abd. Kahar, segera tiba di lokasi dengan empat unit armada—tiga dari Polewali dan satu dari Tinambung.
Mereka menggunakan berbagai teknik pemadaman, termasuk pendinginan, penyelimutan, urai, lokalisir/isolasi, dan pemutusan rantai unsur-unsur api. Meskipun upaya mereka heroik, hanya sisa-sisa puing yang berhasil diselamatkan dari kebakaran ini.
"Api berhasil dipadamkan dalam waktu 19 menit, dengan response time 29 menit dari saat laporan diterima hingga armada tiba di lokasi," ungkap Ipda Rahman.
Namun, bagi Rahmawati dan anaknya yang lain, Muh Gufran, waktu seolah berhenti saat mereka menyaksikan rumah dan dua anggota keluarga mereka lenyap dalam kobaran api.
(hri)
tulis komentar anda