Dekranasda Morowali Ikuti Munas 2020 secara Daring
Minggu, 23 Agustus 2020 - 15:14 WIB
BUNGKU - Ketua Tim Penggerak PKK yang juga sebagai Ketua Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Morowali Asnoni Taslim turut berpartisipasi dalam Musyawarah Nasional Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) melalui daring, Rabu (19/8/2020).
Munas Dekranas dipusatkan di Jakarta dibuka Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin. Sementara Pengurus Dekranasda Morowali berpartisipasi melalui Vidcom di ruang Rapat Kantor Bupati Lantai bawah.
Munas tersebut diikuti kurang lebih sebanyak 514 peserta dari seluruh provinsi se-kabupaten Kota se-Indonesia. Seluruh peserta menggunakan drescode batik seragam.
Ketua Dekranasda Morowali Asnoni Taslim didampingi Wakil Ketua TP-Pkk Ny. Marwany Najamudin Ketua Harian Dekranasda Morowali, Kadis Perindag ESDM Morowali dan Pengurus Dekranasda Morowali lainnya.
Sejumlah agenda acara dalam Munas Dekranas didahului laporan Ketua Harian Tri Tito Karnavian, pembukaan oleh Ketua umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin. Dilanjutkan Munas dengan acara inti pembahasan AD/ART dan program kerja 2019-2024.
Ketua Dekranas Wury Ma’ruf Amin mengatakan tema yang diusung yakni ‘Sisi Positif Pandemi Covid-19: Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan Menuju industri 4.0’. Tema itu dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini menyusul terjadi pandemi Covid-19 yang berdampak luas bagi manusia, aktifitas terbatas, untuk menghindari penularan mulai pakai masker dan jaga jarak.
Dampak lainnya aktifitas manusia jadi terganggu, termasuk para pengrajin dalam hal pemasaran hasil kerajinan yang ditekuninya, hikmah dari pandemi, yaitu melakukan aktifitas tetap jaga jarak. Kondisi yang efektif dalam mengangkat hasil kerajinan, salah satunya menggunakan secara digital dengan memanfaatkan plafon online dari sisi pemasaran.
Ketua Dekranas juga mengajak seluruh anggota Dekranas dan Dekranasda untuk mendukung program pemerintah diantaranya Kampanye Bangga Buatan Indonesia. Kampanye ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan kebanggaan masyarakat untuk menggunakan produk Indonesia.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
Munas Dekranas dipusatkan di Jakarta dibuka Ketua Umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin. Sementara Pengurus Dekranasda Morowali berpartisipasi melalui Vidcom di ruang Rapat Kantor Bupati Lantai bawah.
Munas tersebut diikuti kurang lebih sebanyak 514 peserta dari seluruh provinsi se-kabupaten Kota se-Indonesia. Seluruh peserta menggunakan drescode batik seragam.
Ketua Dekranasda Morowali Asnoni Taslim didampingi Wakil Ketua TP-Pkk Ny. Marwany Najamudin Ketua Harian Dekranasda Morowali, Kadis Perindag ESDM Morowali dan Pengurus Dekranasda Morowali lainnya.
Sejumlah agenda acara dalam Munas Dekranas didahului laporan Ketua Harian Tri Tito Karnavian, pembukaan oleh Ketua umum Dekranas Wury Ma’ruf Amin. Dilanjutkan Munas dengan acara inti pembahasan AD/ART dan program kerja 2019-2024.
Ketua Dekranas Wury Ma’ruf Amin mengatakan tema yang diusung yakni ‘Sisi Positif Pandemi Covid-19: Momentum Percepatan Digitalisasi Pasar Kerajinan Menuju industri 4.0’. Tema itu dinilai sangat relevan dengan kondisi saat ini menyusul terjadi pandemi Covid-19 yang berdampak luas bagi manusia, aktifitas terbatas, untuk menghindari penularan mulai pakai masker dan jaga jarak.
Dampak lainnya aktifitas manusia jadi terganggu, termasuk para pengrajin dalam hal pemasaran hasil kerajinan yang ditekuninya, hikmah dari pandemi, yaitu melakukan aktifitas tetap jaga jarak. Kondisi yang efektif dalam mengangkat hasil kerajinan, salah satunya menggunakan secara digital dengan memanfaatkan plafon online dari sisi pemasaran.
Ketua Dekranas juga mengajak seluruh anggota Dekranas dan Dekranasda untuk mendukung program pemerintah diantaranya Kampanye Bangga Buatan Indonesia. Kampanye ini bertujuan untuk menciptakan kesadaran dan kebanggaan masyarakat untuk menggunakan produk Indonesia.
Lihat Juga: Timnas Indonesia Gulung Korea Selatan, Kegembiraan Warga Lebak Meledak di Museum Multatuli
(atk)
tulis komentar anda