Mengulang Sejarah, KRI Dewaruci Merapat ke Sabang Aceh setelah Kunjungan Terakhir 70 Tahun Lalu
Selasa, 25 Juni 2024 - 14:05 WIB
Pada kesempatan ini, Direktur Irini juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak seperti Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal), Pemerintah Daerah Kota Sabang dan seluruh masyarakat Kota Sabang yang telah menyambut KRI Dewaruci dan Laskar Rempah dengan penuh antusias.
Komandan Lanal Sabang, Kolonel Laut (P) Gita Muharram menyebut bahwa pelayaran KRI Dewaruci melalui titik-titik Jalur Rempah mengandung sejarah budaya, historis, dan peradaban yang penting bagi simbol hubungan antardaerah.
Kegiatan MBJR 2024 memberi kesempatan kepada 75 Laskar Rempah terpilih untuk menjelajahi 7 kearifan lokal di tiap lokasi yang sarat akan berbagai kekayaan budaya.
Gita menyatakan, kegiatan ini akan mengingatkan generasi muda pada masa kejayaan dan peristiwa masa lalu yang ada di Kota Sabang dalam aktivitas perdagangan rempah-rempah. Sebab, Jalur Rempah inilah yang menjadi perhatian negara barat terhadap Indonesia.
Oleh karena itu, dia berharap MBJR menjadi wahana untuk mengaktifkan kembali Jalur Rempah yang dahulu pernah ada. Selain itu juga menghubungkan titik-titik rempah dan mempererat budaya antarwilayah.
“Semoga ke depan akan banyak program yang bisa menjayakan Kota Sabang seperti dulu,” pungkasnya.
Komandan Lanal Sabang, Kolonel Laut (P) Gita Muharram menyebut bahwa pelayaran KRI Dewaruci melalui titik-titik Jalur Rempah mengandung sejarah budaya, historis, dan peradaban yang penting bagi simbol hubungan antardaerah.
Kegiatan MBJR 2024 memberi kesempatan kepada 75 Laskar Rempah terpilih untuk menjelajahi 7 kearifan lokal di tiap lokasi yang sarat akan berbagai kekayaan budaya.
Gita menyatakan, kegiatan ini akan mengingatkan generasi muda pada masa kejayaan dan peristiwa masa lalu yang ada di Kota Sabang dalam aktivitas perdagangan rempah-rempah. Sebab, Jalur Rempah inilah yang menjadi perhatian negara barat terhadap Indonesia.
Oleh karena itu, dia berharap MBJR menjadi wahana untuk mengaktifkan kembali Jalur Rempah yang dahulu pernah ada. Selain itu juga menghubungkan titik-titik rempah dan mempererat budaya antarwilayah.
“Semoga ke depan akan banyak program yang bisa menjayakan Kota Sabang seperti dulu,” pungkasnya.
(shf)
tulis komentar anda